RESEPTOR PENGECAP
(Laporan
Praktikum Fisiologi Hewan)
Oleh
Robbin Yama Shita
1113024060
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Reseptor Pengecap
Tanggal Praktikum : 22 November 2013
Tempat Praktikum : Loboraturium Biologi
Nama : Robbin Yama Shita
NPM : 1113024060
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Fakultas : FKIP
Kelompok :1 (satu)
Bandarlampung,
November 2013
Mengetahui
Assisten
Pipin
Yuliana
1017021015
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................. ii
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
BAB I PENDAHUAN..........................................................................
A. Latar
Belakang...................................................................................
B. Tujuan
Praktikum...............................................................................
BAB II TINJUAN PUSTAKA............................................................
BAB III METODE KERJA..............................................................
A.Waktu dan Tempat..........................................................................
B. Alat dan
bahan...................................................................................
C. Prosedur
Kerja....................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................
A. Data
Pengamatan...............................................................................
B. Pembahasan........................................................................................
BAB V KESIMPULAN.......................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia dapat berinteraksi dengan lingkungan
karena adanya alat indera. Di dalam tubuh manusia terdapat
bermacam-macam reseptor untuk mengetahui rangsangan-rangsangan dari luar atau
disebut juga eksteroreseptor. Eksteroreseptor ini sering juga disebut dengan
alat indera. panca indera manusia terdiri atas indera
penglihatan, pendengaran, peraba, pembau dan indera pengecap.
Indra
pada makhluk hidup salah satunya adalah indra pengecap. Pada mamalia dan
vertebrata yang lain, Indra pengecapnya berupa lidah. Pada lidahnya itu
terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat
kimia (disebut kemoreseptor). Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Suatu zat dapat dirasakan jika zat tersebut harus
larut dalam mulut sehingga dapat menstimulus tunas pengecap atau tunas perasa.
Untuk perasa kebanyakan terdapat pada permukaan lidah walaupun beberapa
ditemukan pada langit-langit lunak tinggi dibelakang mulut dan lengkung
langit-langit.
Mengenai
dimana lokasi dan bagaimna sensasi dan
waktu sensasi kuncup pengecap itu maka akan dibahas dalam praktikum ini
B. Tujuan
Adapun tujuan dari
percobaan ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui
lokasi reseptor pengecap pada manusia
b. Mengetahui
variasi waktu sensasi
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Sel-sel
reseptor pengecap adalah sel-sel epithelium yang telah termodifikasi yang
terorganisir menjadi kuncup pengecap dan tersebar di sejumlah bagian permukaan
lidah atau mengalami penjuluran yang mirip putting disebut papilla pada lidah.
Kita mengenal empat persepsi pengecapan dasar yaitu rasa manis, pahit, asam,
dan asin yang masing-masing di deteksi pada bagian tertentu atau muatan
molekuler tertentu yang berkaitan dengan molekul reseptor yang terpisah (Campbell, 2004).
Indera
pengecap terdapat di lidah, mampu menerima rangsangan dari zat yang larut.
Indera pengecap ini memiliki reseptor yang peka terhadap rangsangan rasa,
misalnya manis, asin, asam, dan pahit. Reseptor pengecap berada pada
kuncup-kuncup pengcap. (papilla). Di dalam kuncup terdapat bulu-bulu syaraf
(gustatory hair) yang berfungsi menghantarkan impuls ke otak. Syaraf pada
kuncup-kuncup pengecap menerima rangsang dan mengubahnya menjadi impuls
sensorik ke pusat syaraf di otak ( Widiastuti, 2002 ).
Setiap kuncup pengecap terdiri dari
dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat
silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari
makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang
pengecap (taste pores).Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon empat rasa dasar,
yaitu manis, masam, asin dan pahit. Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif
terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam
terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa
pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin (Iqbalali, 2008)
Lidah adalah kumpulan otot
rangka pada bagian lantai mulut
yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah
dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.
Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara (Tenzer,1998).
Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang
tersebar dan ada pula yang berkeompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang
disebut papila. Terdapat empat macam papila lidah:
1. Papila foliate, pada pangkal lidah
bagian lateral,
2. Papila fungiformis, pada bagian
anterior.
3. Papila sirkumfalata, melintang
pada pangkal lidah.
Ketiga papila di atas mengandung
kuncup pengecap, dan
4. Papila Filiformis, terdapat pada
bagian posterior. Pada foliate tidak terdapat kuncup-kuncup pengecap(Iqbalali,
2008).
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya
tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu: papila
filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus; papila sirkumvalata
(sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur. Terdapat satu jenis
papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan
pengerat.Papila terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel
pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk
menopang (Panji, 2009).
Pada
proses penuaan terjadi penurunan fungsi tubuh secara berangsur-angsur dan
biasanya orang tua mengeluh tidak ada rasa makanan. Keluhan ini dpat disebabkan
karena bertambahnya usia mempengaruhi kepekaan rasa akibat berkurangnya jumlah
pengecap pada lidah, kehilangan unsure-unsur reseptor pengecap juga dapat
mempengaruhi fungsional yang dapat mempengaruhi turunnya sensasi rasa (David, 1997).
BAB 111
METODE KERJA
A.
Waktu
dan Tempat
Waktu percobaan yakni : Jumat, 22
November 2013
Tempat percobaan yakni :
Laboratorium Biologi 1 FMIPA UNILA
B.
Alat
dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini
yaitu:
1. Kapas
2. Kertas
filter atau tisu
3. stopwact
Adapun
bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1. Kristal
atau bubuk gula
2. Kristal
atau bubuk asam nitrat / Buah Asam
3. Garam
dapur (nacl)
4. Bubuk
kina atau mexaquin / obat pahit puyer
5. Air
mineral
C.
Prosedur
Kerja
Adapun
langkah kerja pada praktikum kali ini adalah
1. Membersihkan
rongga mulut dengan berkumur air tawar/ air putih.
2.
Meletakkan
sedikit gula pada lokasi pengecap rasa manis, pada saat yang bersamaan
menghidupkan stopwatch dan mematikannya setelah rasa manis terasa.
3.
Mencatat
waktu yang dibutuhkan untuk mengindera rasa manis (sensasi rasa).
4.
Kemudian
berkumur kembali dan dilanjutkan dengan
menempelkan garam pada lokasi pengecap asin sambil menghidupkan
stopwatch dan mematikannya setelah asin terasa.
5.
Mencatat
waktu yang dibutuhkan untuk mengindra rasa asin.
6.
Berkumur
kembali dan menempelkan puyer pada lokasi pengecap pahit sambil menghidupkan
stopwatch dan mematikannya setelah pahit terasa.
7.
Mencatat
waktu yang dibutuhkan untuk mengindra rasa pahit.
8.
Berkumur
kembali dan menempelkan asam pada lokasi pengecap asam sambil menghidupkan
stopwatch dan mematikannya setelah pahit terasa
9.
Mencatat
waktu yang dibutuhkan untuk mengindra rasa asam.
BAB
IV
HASIL
DAN PENGAMATAN
a.
Data Pengamatan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan yang diperoleh
dari percobaan :
No
|
Nama
Propandus
|
Bahan
|
Waktu
Sensasi Rasa
|
|||
Pada bagian 1(Manis)
|
Pada bagian 2(Asin)
|
Pada bagian 3(Asam)
|
Pada bagian 4(Pahit)
|
|||
1.
|
Robin Y.S
|
Puyer
|
7,20
|
4,22
|
4,80
|
1,97
|
Garam
|
6,71
|
3
|
2,27
|
6,47
|
||
Gula
|
2,15
|
5,31
|
5,17
|
9,60
|
||
Asam
|
6,34
|
5,38
|
2,04
|
8,10
|
No
|
Nama
Propandus
|
Bahan
|
Waktu
Sensasi Rasa
|
|||
Pada bagian 1(Manis)
|
Pada bagian 2(Asin)
|
Pada bagian 3(Asam)
|
Pada bagian 4(Pahit)
|
|||
1.
|
Rohmaniar
|
Puyer
|
20
|
20
|
10
|
7
|
Garam
|
3
|
9
|
7
|
5
|
||
Gula
|
6
|
13
|
4
|
7
|
||
Asam
|
3
|
9
|
11
|
10
|
b.
Pembahasan
Pada percobaan kali ini
kami melakukan percobaan mengenai lokasi dan sensasi reseptor pengecap. Langkah
pertama yaitu membersihkan rongga mulut objek (orang yang melakukan percobaan)
dengan berkumur air tawar . Dengan meletakkan
sedikit bubuk gula tersebut ke lidah dengan urutan yang pertama pangkal lidah ,tepi belakang lidah ,tepi
depan lidah, dan bagaian ujungdepan lidah. menghidupkan stopwatch, dan menghitung
waktunya. Selanjutnya Berkumur dengan
air tawar lagi tetapi lidah tidak dikeringkan. Perlakuan kedua dengan sedikit bubuk puyer (pahit)
urutan yang pertama ujung lidah ,tepi
depan lidah ,tepi belakang lidah,
dan bagaian pangkal lidah. menghidupkan
stopwatch, dan menghitung waktunya.
Selanjutnya Berkumur dengan air tawar lagi tetapi lidah tidak
dikeringkan. Perlakuan ketiga dengan sedikit bubuk garam urutan yang pertama pangkal lidah ,ujung depan lidah ,tepi
belakang lidah, dan bagaian tepi
belakang lidah. menghidupkan stopwatch,
dan menghitung waktunya. Selanjutnya Berkumur dengan air tawar lagi tetapi
lidah tidak dikeringkan. Perlakuan ke empat dengan sedikit asam urutan yang
pertama ujung depan lidah ,pangkal lidah
,tepi depan lidah, dan bagaian tepi
belakang lidah. menghidupkan stopwatch,
dan menghitung waktunya.
Berdasarkan pengamatan
di dapatkan hasil sebagai berikut untuk propandus Robin ys pada puyer di bagian
ujung lidah 7.20.pada bagian tepi depan lidah 4.22, pada bagian tepi belakang
lidah 4.80. dan pada bagian pangkal lidah 1.97. pada garam di bagian ujung
lidah 6.71.pada bagian tepi depan lidah 3 , pada bagian tepi belakang lidah 2.27.
dan pada bagian pangkal lidah 6.47. pada gula di bagian ujung lidah 2.50 pada
bagian tepi depan lidah 5.31, pada bagian tepi belakang lidah 5.17. dan pada
bagian pangkal lidah 9.60.sedangkan pada asam di bagian ujung lidah 6.34.pada
bagian tepi depan lidah 5.38, pada bagian tepi belakang lidah 2.10 dan pada
bagian pangkal lidah 8.10. untuk propandus Rohmaniar pada puyer di bagian ujung lidah 20.pada bagian
tepi depan lidah 20, pada bagian tepi belakang lidah 10. dan pada bagian
pangkal lidah 7. pada garam di bagian ujung lidah 3, pada bagian tepi depan
lidah 9 , pada bagian tepi belakang lidah 7. dan pada bagian pangkal lidah 5.
pada gula di bagian ujung lidah 6, pada bagian tepi depan lidah 13, pada bagian
tepi belakang lidah 4. dan pada bagian pangkal lidah 7. sedangkan pada asam di bagian ujung lidah 3
.pada bagian tepi depan lidah 9, pada bagian tepi belakang lidah 11 dan pada
bagian pangkal lidah 10.
Berdasarkan pengamatan
pada propandus robin ys untuk waktu sensasi rasa gula paling cepat pada ujung
lidah 2.15, waktu sensasi rasa pahit paling cepat pada pangkal lidah 1.97,
waktu sensasi rasa asam paling cepat pada tepi belakang lidah 2.04, waktu
sensasi asin gula paling cepat pada tepi belakang lidah juga 2.27, pada
propandus rohmaniar untuk waktu sensasi rasa gula paling cepat pada tepi
belakang lidah 4, waktu sensasi rasa pahit paling cepat pada pangkal lidah 7,
waktu sensasi rasa asam paling cepat pada ujung lidah 3, waktu sensasi asin
gula paling cepat pada ujung lidah juga 3.
Pada percobaan kali ini
dilakukan pengukuran lamanya sistem pengecap (lidah) terhadap berbagai respon
sensasi rasa yaitu, manis, asam, asin dan pahit. Berdasarkan data hasil
pengamatan diperoleh bahwa kemampuan indera pengecap manusia dalam merespon
sensasi rasa berbeda-beda. Hal ini
kemungkinan dapat disebabkan oleh daya respon yang berbeda-beda terhadap
stimulus yang menimbulkan sensasi pada pada indera pengecap.
Selain itu faktor usia,
jumlah konsentrasi dan struktur lidah mempengaruhi kemampuan indra
pengecap. Adanya perbedaan waktu sensasi
pada setiap orang , kususnya para praktikan dikarenakan setiap orang memiliki
kemampuan sensivitas yang berbeda satu sama lain . Perbedaan kemampuan
sensivitas dikarenakan sel-sel resptor kemoresepsi yang terdapat pada putting
pengecap berbeda-beda.
Secera teori pada lidah terdapat rambut pengecap mengandung
sel kemoreseptor yang masing-masing secara khusus responsive terhadap suatu
golongan stimulus kimiawi tertentu, seperti gula dan garam. Kuncup-kuncup pengecap dapat
merespon empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Pada lidah
reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah,
sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal
lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa
asin. Dari bahan-bahan tersebut
mengandung bahan-bahan yang berbeda. Rasa manis yang dirasakan oleh lidah
berasal dari senyawa polisakarida atau molekul gula, dan sakarin yang
dikonsumsi oleh manusia. Sedangkan senyawa yang dirasakan oleh bagian lidah
pengecap rasa pahit adalah substansi tastan yang memiliki afinitas cukup tinggi
terhadap asam lemak (bersifat lipofilik). Pada rasa asam terjadi karena
konsenterasi H+ meningkat
pada pengecap rasa asam. Dan pada rasa asin disebabkan oleh masuknya ion Na+ dan tertangkap oleh lidah.
Waktu sensasi untuk rasa asam lebih
cepat bila dibandingkan dengan rasa lainya. Rasa asam terjadi karena
konsentrasi proton atau ion H .Membran sel sangat permeable terhadap proton ini
. Untuk rasa manis , asin dan pahit bahan perasa yang digunakan dalam bentuk
krisyal dan bubuk sehingga lebih membutuhkan waktu untuk larut dan merangsang
sel-sel reseptor kemoresepsi pada putting pengecap.
Dari keempat
sensasi rasa tersebut, memiliki mekanisme yang berbeda sehingga lidah dapat
merasakan rasa dari bahan yang dicoba. Mekanisme sensasi rasa tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Transduksi rasa manis
Transduksi rasa manis diawali dengan melekatnya molekul
gula pada porus perasa atau dapat pula dikatakan bahwa molekul rasa manis
berikatan dengan reseptor rasa manis yang tertanam dalam membrane. Selanjutnya
pelekatan tersebut mengaktifkan protein G (stimulator) yang terdapat pada
sitoplasma tapi melekat pada membrane. Protein G adalah protein yang berikatan
dengan GTP dan protein tersebut terdiri dari 3 submit. Protein G yang
teraktivasi selanjutnya akan mengaktivkan enzim adenilat siklase. Enzim tersebut
kemudian akan mengkatalisis pembentukan cAMP terstimulasinya sitoplasma
lainnya, yaitu enzim protein kinase . kembali enzim ini akan memodifikasi
saluran ion K dengan cara saluran ion K membuka sehingga ion K akan bergegas
keluar yang akhirnya mengakibatkan saluran ion K membuka sehingga ion K akan
bergegas keluar yang akhirnya mengakibatkan terjadinya depolarisasi pada
putting pengecap. Depolarisasi sel tersebut mengakibatkan terlepasnya
neurotransmitter ke sinaps. Dari sinaps, impuls akan dilanjutkan ke syaraf
sensorik menuju pusat saraf sehingga dapat disadari oleh otak.
2.
Transduksi Rasa Asam
Transduksi
rasa asam terjadi karena meningkatnya konsenterasi H+, dimana
membrane sangat permeable terhadap proton ini. Masuknya proton ke dalam sel
mengakibatkan terjadinya depolarisasisel tersenut, akibatnya neurotransmitter
ini mengakibatkan impuls dialirkan ke system saraf pusat. Depolarisasi ini
terjadi karena peningkatan muatan positif di dalam sel. Hal ini terjadi karena
pada saat saluran proton terbuka maka saluran untuk keluarnya ion K akan
tertutup, dengan demikian intraseluler snaking bersifat elektropositf.
3.
Transduksi Rasa Pahit
Transduksi
rasa pahit dimulai dari tastan oahit yang berikatan dengan reseptor oada
membrane dan mengakibatkan protein G lainnya teraktivasi kemudian mengaktifkan
enzim fosfolipase C yang mengakibatkan terurainya fosfoinolfosfat (PIP2)
menjadi inositol trifosfat (IP3) dan diasil gliserol (DAG). IP3 merupakan
senyawa yang larut dalam sitoplasma akan
berikatan dengan reseptor yang terdapat pada reticulum endoplasmic.
Berikatannya IP3 dengan reseptor mengakibatkan terbukanya saluran untuk ion Ca.
maka ion Ca akan keluar menuju sitoplsma yang mengakibatkan terbukanya saluran
ion K dan terlepasnya neurotransmitter ke sinaps.
4.
Transduksi Rasa Pahit
Transduksi
rasa asin disebabkan oleh masuknya ion Na yang mengakibatkan tertutupnya
saluran untuk keluarnya ion K. akhirnya terjadi depolarisasi yang mengakibatkan
terlepasnya neurotransmitter yang kemudian digunakan untuk menyalurkan impuls
ke pusat saraf melalui akson saraf sensorik.
Indera
pengecapan memungkinkan kita merasakan tekstur makanan lembut atau kasar,
zat-zat yang terkandung dalam makanan, serta rasa makanan itu sendiri.
Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain: 2 reseptor Na, 2 reseptor K, 1 reseptor Cl, 1 reseptor adenosin, 1 reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1 reseptor pahit, 1 reseptor glutamat, dan 1 reseptor ion hidrogen.
Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain: 2 reseptor Na, 2 reseptor K, 1 reseptor Cl, 1 reseptor adenosin, 1 reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1 reseptor pahit, 1 reseptor glutamat, dan 1 reseptor ion hidrogen.
Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5
kategori umum : asam, asin, manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan
utama:
1.
Rasa asam, disebabkan oleh asam karena
konsentrasi ion hidrogen
2.
Rasa Asin, dihasilkan oleh garam yang
terionisasi, karena konsentrasi Na
3.
Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat
kimia organik (gula, glikol, alcohol, aldehide, keton, amida, ester, asam
amino, protein,asam sulfonat, asam halogenasi ), dan garam anorganik dari timah
dan berilium.
4.
Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh
satu zat kimia pembentuk rasa manis bila terjadi perubahan pada struktur
kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit juga dapat mengindikasi bahwa makanan
tersebut mengandung toxin atau beracun.
5.
Rasa Umami (bahasa.Jepang), artinya
lezat, untuk menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa
ini dominant ditemukan pada L-glutamat ( trdpt pada ekstrak daging dan keju).
BAB V
KESIMPULAN
Dari
hasil percobaan dan pembahasan di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Reseptor rasa manis terletak pada
ujung lidah, reseptor rasa asin terletak pada tepi depan lidah, resepto rasa
asam terletak ditepi belakang lidah dan reseptor rasa pahit terletak di pangkal
lidah.
2. Waktu sensasi adalah waktu yang
diperlukan oleh reseptor untuk mengenali dan menanggapi rangsangan dan
diteruskan ke otak sehingga akan dikenali rasanya.
3. Sel –sel reseptor untuk pengecapan
adalah sel –sel ephitelium yang telah termodifikasi yang diorganisasikan
menjadi kuncup pengecapan yang tersebar disejumlah bagian permukaan lidah dan
mulut.
4. Waktu
yang dibutuhkan untuk mendeteksi reseptor pada setiap individu berbeda-beda,
karena setiap individu memiliki sensitifitas yang berbeda pula
5. Rasa
asin dan asam terjadi karena pengaruh konsentrasi proton ion Na dan ion H.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell
,dkk.2004. Biologi . Jakarta:
Erlangga.
David, S, R. Soendaro. 1997. Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta:
Erlangga
Panji.2009.Pengecap. Diakses 3 Desember
2011 http://panji1102.blogspot.com. Diakses 15 November 2013
Reaven dan Johnson. 1996. Biologi. Jakarta: Erlangga
Soewolo,
dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA.
Tenzer,
A. 1998. Struktur Hewan Bagian II. Malang: IKIP Malang.
Widiastuti, Endang L. 2002. Bahan Ajar Fisiologi Hewan I. Bandar
lampung:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar