Pencemaran Air dan
Solusinya
Pencemaran
air adalah kondisi di mana terjadi perubahan pada komposisi air yang terletak
di sungai, danau, laut dan sebagainya karena suatu faktor sehingga bisa
membahayakan kesehatan makhluk hidup.
Air di
permukaan tanah seperti danau dan sungai memiliki banyak manfaat bagi makhluk
hidup. Selain digunakan sebagai air minum, tempat ini juga berfungsi untuk
irigasi pertanian, saluran pembuangan dan juga tempat wisata.
Namun
sayangnya banyak aktivitas yang dilakukan oleh manusia justu membuat air
menjadi berbahaya untuk dikonsumsi. Salah satu sumber terpercaya mengatakan
bahwa hampir sebanyak 14.000 orang meninggal setiap harinya karena mengkonsumi
air tercemar. Di India, sekitar 1.000 anak meninggal akibat diare karena akses
air yang sulit.
Faktor
Penyebab Pencemaran Air.
Polusi air
sangat berbahaya bagi lingkungan. Ada banyak faktor yang menyebabkan air
menjadi tercemar. Bisa dari faktor alam maupun faktor manusia. Dari faktor alam
misalnya terjadinya berbagai bencana alam seperti badai, gempa bumi, aktivitas
gunung berapi dan juga karena serangan algae blooms.
Sementara
dari faktor manusia bisa disebabkan karena pertumbuhan industri dan pabrik yang
menghasilkan limbah. Satu pabrik memiliki banyak limbah berupa logam berat,
padatan, toksin organik dan lain sebagainya. Limbah tersebut dibuang langsung
ke saluran air yang ada.
Selain itu,
pencemaran air bisa juga disebabkan oleh adanya sampah dan penggunaan bahan
peledak saat penangkapan ikan.
Pencemaran
air yang terjadi membawa dampak yang buruk bagi lingkungan. Secara umum, dampak
tersebut dibagi menjadi 4 kelompok besar, diantaranya adalah dampak terhadap
kehidupan spesies yang berada di air, kualitas air, kesehatan dan keindahan
lingkungan.
Pencemaran
air akan mengakibatkan kadar oksigen yang ada pada kandungan air tersebut akan
berkurang. Hal ini mengganggu kehidupan berbagai spesies makhluk hidup yang ada
di air. Bakteri yang mati membuat penjernihan air secara alami mengalami
perlambatan.
Karena air
sulit dijernihkan, maka organisme lain pun menjadi banyak yang mati. Pencemaran
air juga membuat kualitas air tanah menurun. Sebuah lembaga di Jakarta sudah
membuktikan bahwa ada banyak sekali pencemaran yang terjadi di sumur dangkal
daerah Jakarta.
Dampak
pencemaran lingkungan air pada kesehatan tak kalah banyak. Air yang tercemar
bisa menjadi tempat tumbuh bagi mikroba pathogen. Hal ini membuat air menjadi
media penyebaran penyakit yang efektif.
Manusia yang
mengkonsumsi air tercemar tersebut akan terserang berbagai penyakit di sistem
pencernaannya. Jumlah air bersih yang tersedia pun berkurang. Akibatnya banyak
manusia yang tidak bisa membersihkan dirinya dan munculah berbagai penyakit
baru yang lain.
Dari sektor
keindahan lingkungan, pencemaran air membuat lingkungan menjadi berbau tidak
sedap dan kotor. Ini akan mengurangi ketertarikan masyarakat untuk menetap di
daerah tersebut.
Solusi
Meminimalisir Pencemaran Air.
Sebenarnya
ada banyak cara yang bisa dilakukan manusia untuk mengurangi polusi air. Solusi
ini harus dilakukan sedini mungkin untuk menghindari efek yang lebih berbahaya
dari pencemaran air. Jangan membuang sampah sekecil apapun ke dalam sungai. Ini
adalah hal mudah yang biasanya disepelekan oleh masyarakat.
Kemudian
kurangi intensitas limbah rumah tangga sebisa mungkin. Berhematlah dalam
menggunakan deterjen atau sabun dalam aktivitas sehari-hari untuk meminimalisir
limbah rumah tangga yang mengalir ke sungai.
Bagi pabrik
seharusnya diwajibkan untuk membuat sistem penyaringan limbah yang efektif agar
limbah yang dibuang ke sungai sudah tidak lagi memiliki kandungan zat
berbahaya. Yang paling penting adalah setiap orang harus memiliki kesadaran
akan cinta lingkungan. Dengan begitu, polusi dan berbagai pencemaran yang ada
bisa diatasi.
Pencemaran air adalah
suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting
dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai,
gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang
besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan
revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional
hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah
penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan
tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700
juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India
meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina
menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak
memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air
merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih
berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru
pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47
persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara
mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh
kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia,
seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya
untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti
gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan
besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
- Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
- Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
- Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
- Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
- pencemaran air oleh sampah
- Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
DAMPAK PENCEMARAN AIR DI LINGKUNGAN SEKITAR
Pencemaran
air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan
hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat
hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat
(dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di
luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan
oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air,
menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka
menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas
bakteri menurun.
Dampak
pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :
- Dampak terhadap kehidupan biota air
- Dampak terhadap kualitas air tanah
- Dampak terhadap kesehatan
- Dampak terhadap estetika lingkungan
1.Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya
zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen
terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.
Akibat
matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang
seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit
terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme,
apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran
air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah
terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur
dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya
pencemaran tersebut.
3. Dampak terhadap kesehatan
Peran air
sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
- Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
- Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
- Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri,
- Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.
4.Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan
semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah
limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.
Menanggulangi Pencemaran Air
Banyak hal
yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air antara lain:
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. . (www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html -).
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menetapkan beberapa cara penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.
Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
• Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
• Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
• Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
• Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. . (www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html -).
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menetapkan beberapa cara penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.
Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
• Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
• Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
• Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
• Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar