Kemampuan pemecahan masalah merupakan
salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kompleks (Presseisen, dalam
Dewi, 2011:16-17 dan Peng, 2004, dalam Paidi, 2010:3). Berkaitan dengan hal ini, Barrows (1992, dalam
Paidi, 2010:3) menyatakan bahwa KPM termasuk keterampilan berpikir dan menalar (thinking
and reasoning skills), yang di dalamnya juga tercakup kemampuan
metakognitif dan berpikir kritis. KPM
bukan saja terkait dengan ketepatan solusi yang diperoleh, melainkan kemampuan
yang ditunjukkan sejak mengenali masalah, menemukan alternatif solusi, memilih
salah satu alternatif sebagai solusi, serta mengevaluasi jawaban yang telah
diperoleh.
Arends
& Kilcher (2010:346) menuliskan problem-solving
skills sebagai salah satu tujuan proses dalam PBM (PBL process goals) yang meliputi 4 (empat) kemampuan, yaitu: 1) problem identification; 2) problem
investigation; 3) analyzing of alternative solutions; dan
4) decision-making.
Berikut
ini disajikan indikator KPM pada ranah kognitif menurut Morgan
danWilliams (2008:183).
Tabel
2. Problem-solving
skills in the cognitive domain.
Identifying of Problem
|
Structuring the Problem
|
Creating the Solution
|
Improving Solutions
|
a.
Systems thingking
b.
Identifying a problem
c.
Defining a problem
d.
Identifying key issues
e.
Identifying assumptions
f.
Identifying missing knowledge
|
a.
Defining knowns
b.
Defining unknowns
c.
Partitioning
d.
Organizing information
e.
Engaging in project learning
f.
Prioritizing sub-problems
|
a.
Generating ideas
b.
Applying prior knowledge
c.
Selecting possible solutions
d.
Integrating solutions
e.
Reusing problem solutions
f.
Planning implementation
|
a.
Establishing criteria
b.
Applying criteria to potential solutions
c.
Validating solutions
d.
Assessing solution implementation
e.
Generating solution to other problems
f.
Soliciting peer review
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar