Sabtu, 10 Oktober 2015

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN Jaringan Ikat



LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
I.          Judul            :  Jaringan Ikat

II.        Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :

  • Mengetahui letak  jaringan tersebut pada organ
  • Mengetahui ciri jaringan yang nampak pada setiap organ

Untuk Hasil Pengamatan dan daftar pustaka bisa diminta, via email robbinyamashita@gmail.com.

Pembahasan
Pada Prakatikum kali ini praktikan mengamati 6 preparat berbeda, yakni Tulang keras, Tulang rawan, Tulang Hialin Kartilago ,Jaringan adiposa, Jaringan padat ikat beraturan, dan jaringan retikuler.
Jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat, penyokong, serta penghubung satu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Jaringan ikat tidak terdapat pada permukaan luar tubuh. Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah, kecuali pada tulang rawan. Berbeda dengan sel epitel, populasi sel-sel jaringan ikat lebih jarang dan menyebar di dalam matriks. Pada umumnya, matriks terdiri atas jaringan-jaringan serabut yang melekat dalam bahan dasar berupa cairan, gel, atau solid. Matriks pada jaringan ikat memiliki jalinan yang bergantung pada serabut yang dimilikinya. Berikut ini beberapa serabut yang menyusun jaringan ikat, yaitu  serabut kolagen,  serabut elastin , dan  serabut retikuler . Serabut kolagen memiliki daya regang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah. Serabut kolagen terbuat dari protein kolagen. Serabut elastin memiliki elastisitas tinggi. Namun, serabut elastin daya elastisitasnya akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia seseorang. Serabut retikuler mirip dengan serabut kolagen hanya ukuran serabutnya lebih pendek dibandingkan dengan serabut kolagen. Jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar ,  jaringan lemak ,  jaringan ikat padat ,  jaringan tulang rawan ,  jaringan tulang , dan  jaringan ikat darah  Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut. Fibroblast, berfungsi mensintesis dan mengekskresikan protein. Mekrofag, berfungsi dalam pinatosis dan fagositosis. Sel tiang (sel mast), berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin. Sel lemak, berfungsi menyimpan lemak. Sel darah putih, berfungsi melawan patogen penyebab penyakit.(Campbell,  et al , 2006: 417)
Berdasarkan hasil pengamatan jaringan ikat pada (hardbone) Tulang keras, terlihat beberapa struktur melingkar yang merupakan system haverst. Sistem havers terdiri dari lakuna yang mengandung sel-sel tulang (osteosit), lamella (ruang antar lakuna) dan canal havers yang berisi pembuluh darah dan system syaraf.  Sel. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium fosfat. Endapan garam mineral menyusun dan melingkari bagian pusat tulang membentuk lamela.Pada batas lamela terdapat lakuna. Bagian tengah sistem Havers terdapat saluran Havers. Di antara dua saluran Havers dihubungkan oleh saluran Volkman.Di sekeliling sistem Havers terdapat lamela.Pada lamela terdapat osteosit yang menempati lakuna.Fungsi dari jaringan ini adalah sebagai unsur utama dari kerangka dewasa, melindungi organ-organ vital, sebagai alat gerak dan mengandung sumsum tulang sebagi tempat terbentuknya sel darah merah. Berdaasarkan fungsinya, maka jaringan ini terletak hampir diseluruh bagian tubuh. Pada pengamatan jaringan ikat cartilage of elastin, sel tulang rawan  terletak dalam suatu rongga dan bagian luarn yang diselubungi oleh Fibrosa. Terlihat komponen-komponen penyusunnya yang terdiri dari kondrosit, kondroblast, perikondrium dan substansi dasar. Terdapat pula serabut elastin yang susunannya jarang. Adanya serabut elastin menyebabkan jaringan ikat ini bersifat fleksibel sehingga dapat berfungsi untuk melapisi membran yang secara periodik harus diregangkan.sel kondroblas membelah menjadi kondrosit(sel tidak membelah lagi)yang paling dasar dilindungi oleh perikondrium yang berfungsi pertumbuhan tulang rawan elastik. Jaringan ini terdapat pada auricula telinga, dinding meatus auditiva eksterna, tuba auditiva, epiglotis, dan katilago cuneiform pada laring. Pada pengamatan jaringan ikat cartilage of hialin, terlihat komponen-komponen penyusunnya, yaitu perikondrium, kondroblast,  daerah kondrogenik dan substansi dasar. Terlihat pula serabut elastin yang banyak dan tersusun rapat. Fungsi dari jaringan ini adalah sebagai kerangka sementara pada embrio sebelum menjadi tulang, pada dewasa sebagai pelapis sendi agar dapat digerakkan, dinding jalan nafas agar lebih besar dan pertumbuhan memanjang tulang. Jaringan ini terletak di hidung, laring, trakhea, bronki dan ujung ventral iga. Pada pengamatan jaringan padat ikat beraturan , terlihat bahwa tersusun dari serabut dengan jumlah banyak yang tersusun rapat dan teratur, sedangkan jumlah sel dan substansi dasarnya sedikit. Jaringan ikat ini merupakan jaringan ikat padat teratur karena susunan serabut kolagennya teratur menurut suatu pola tertentu, yaitu dengan orientasi linear sehingga jaringan ini memiliki sifat tahan tekanan, tarikan, fleksibel dan elastik. Berdasarkan sifatnya ini, jaringan ikat tendon berfungsi untuk menahan kekuatan traksi dan proteksi. Jaringan ini terdapat pada tendon yang melekatkan otot rangka pada tulang. Pada pengamatan jaringan ikat Reticuler Conective Tissue, terlihat komponen-komponen penyusunnya, yaitu serabut kolagen, substansi dasar dan juga sel fibroblast yang berbentuk lonjong dengan inti hitam berbentuk oval. Pada jaringan ini, jumlah selnya lebih banyak dibandingkan serabutnya sehingga banyak dihasilkan substansi dasar. Jaringan ikat ini mengisi ruang antar serat dan selubung otot, menunjang jaringan epitel, dan membentuk lapisan yang menyelubungi pembuluh darah dan pembuluh limfe. Pada pengamatan Jaringan adipos, terlihat 2 jenis penyusunya yakni unilekuler dan multilekuler. Unilekuler(lamak putih) yakni 1 unit lemak berbentuk poligon,dinding selnya tipis dan besar. Sedangkan Multilekuler(lemak coklat) banyak unit lemak berbentuk poligon,dinding selnya tipis dan kecil-kecil. Jaringan lemak ditemukan di seluruh bagian tubuh yaitu bawah lapisan kulit, di sekitar ginjal, dan bantalan di sekitar persendian, dan sumsum tulang. Jaringan adiposa berfungsi untuk tempat penyimpanan lemak, penyimpanan makanan makanan, sebbagi bantalan untuk proteksi, dan isolasiterhadap hilangnya panas.
Pembentukan tulang atau osifikasi bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Awalnya sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas. Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang. Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise. Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.
Jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar ,  jaringan lemak ,  jaringan ikat padat ,  jaringan tulang rawan ,  jaringan tulang , dan  jaringan ikat darah  (Campbell,  et al , 2006: 417) Jaringan Ikat Longgar, Jaringan ikat longgar merupakan jaringan ikat yang paling banyak tersebar dalam tubuh hewan vertebrata. Jaringan ini mengikat jaringan epitel dengan jaringan di bawahnya dan menjaga organ-organ pada tempatnya. Selain itu, jaringan berfungsi juga sebagai tempat penyimpanan air, glukosa, dan garam-garam untuk sementara waktu. Jaringan Lemak, Jaringan ini tersusun atas sel-sel lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet). Jaringan lemak banyak ditemukan di bagian bawah lapisan kulit. Jaringan ini berfungsi sebagai makanan cadangan dan mencegah kehilangan panas berlebih dari tubuh.Jaringan Ikat Padat, Penyusun utama jaringan ikat padat adalah serabut kolagen. Oleh karena itu, sifat jaringan ini fleksibel dan tidak elastik. Berdasarkan struktur serabutnya, jaringan ikat padat dapat di-kelompokkan menjadi jaringan ikat padat teratur dan  jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur menghubungkan antara otot dan tulang (tendon), serta menghubungkan tulang dengan tulang (ligamen). Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur terdapat di kulit.Jaringan Tulang Rawan, Jaringan tulang rawan merupakan bentuk khusus dari jaringan ikat padat. Jaringan tulang rawan memiliki matriks yang elastis dan tebal dengan sel-sel tulang rawan (kondrosit) terletak dalam kantung-kantung (lakuna) di dalam matriks. Kelenturan dan kekuatan jaringan tulang rawan diperoleh dari gabungan antara serabut kolagen dan matriksnya yang bercampur dengan kondrin  (sejenis protein). Berdasarkan susunan serabutnya, jaringan tulang rawan dapat digolongkan sebagai berikut.1) Tulang rawan hialin, serabutnya tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Contohnya, ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada. 2) Tulang rawan elastik, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang rawan hialin. Namun, anyaman serabutnya tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Contohnya, cuping telinga, laring, dan epiglotis. 3) Tulang rawan fibrosa, matriksnya disusun oleh serabut kolagen yang kasar dan tidak beraturan. Contohnya, di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang kemaluan).Jaringan Tulang, Tulang termasuk jaringan ikat yang terdiri atas sel tulang ( osteosit ). Matriks intraseluler dari osteosit mengalami mineralisasi sehingga permukaannya sangat keras. Substansi mineral tersebut disimpan dalam suatu lapisan tipis yang disebut lamela. Beberapa lamela mengelilingi suatu saluran berisi pembuluh darah yang disebut  saluran Havers . Keseluruhan lamela dan saluran Havers membentuk  sistem Havers . Struktur jaringan tulang yang keras sesuai dengan fungsi sebagai pemberi bentuk tubuh, penyusun rangka tubuh, dan pelindung alat-alat vital tubuh. Jaringan Darah, Jaringan darah merupakan jaringan ikat yang sangat khusus. Jaringan darah terdiri atas tiga komponen, yaitu  eritrosit  (sel darah merah),  leukosit (sel darah putih), dan  trombosit  (keping darah). Jaringan ini berfungsi sebagai alat transportasi yang menopang kelangsungan hidup manusia. Selain darah, tubuh juga mempunyai jaringan yang mirip jaringan darah, yaitu peredaran limfatik. Peredaran limfatik, memiliki komponen seluler berupa limfosit dan granulosit. Jaringan ini berfungsi untuk transpor lemak dan protein dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
Kesimpulan
  •  Jaringan ikat dibangun oleh 2 komponen, yaitu serabut dan substansi dasar.
  • Jaringan ikat memiliki fungsi, diantaranya menyokong, mengikat antar jaringan, memperbaiki, menyimpan dan mentransport
  • Jaringan ikat padat mengandung banyak serabut dan sedikit sel, sedangkan jaringan ikat kendur mengandung lebih banyak sel dan sedikit serabut.
  • Jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar ,  jaringan lemak ,  jaringan ikat padat ,  jaringan tulang rawan ,  jaringan tulang , dan  jaringan ikat darah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar