Sabtu, 10 Oktober 2015

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (Sistem Otot, Darah dan Peredaran darah)



LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

I.    Judul         :  Sistem Otot, Darah dan Peredaran darah
II.  Tujuan        :  1. Mengetahui letak jaringan tersebut pada organ
                            2. Mengetahui ciri jaringan yang tampak pada  setiap organ

 Untuk Hasil Pengamatan dan daftar pustaka bisa diminta, via email robbinyamashita@gmail.com.

 IV. Pembahasan
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, farinks, esofagus, lambung, dan usus.  Organ tambahannya antara lain lidah, gigi, kelenjar ludah, pankreas, hati, dan kantung empedu. Sistem pencernaan makanan terdiri dari saluran makanan terdiri atas mulut, farings, esofagus, lambung, usus halus, usus kasar, dan anus. (Tim penyusun Praktikum,2013) (Gerrit Bevelander, J. Ramaley, 1988) .( Junqueira LC dan Carneiro J. 1980). ( Bajpai.169). (Subowo, 1992).
Praktikum ini dilakukan untuk pengamatan mengenai sistem pencernaan, pada bagian lidah terdapat preparat yaitu papila faliata , papila filiformis, papila foliata dan papila circumvalata. Kemudian mengamati juga organ lambung mengenai fundus, pylorus dan sekum (caecum), pankreas, jejenum, dan colon.
Pengamatan pertama , pada bagian lidah yakni preparat papilla circumvalata, sebelumnya Lidah adalah massa otot lurik yang ditutupi oleh membran mukosa. 2/3 bagian anteriornya terletak dalam mulut dan 1/3 bagian posteriornya terletak di pharynx.  Lidah dibagi menjadi belahan kiri dan kanan oleh septum fibrosum mediana, mereka bertemu di lubang kecil, yaitu foramen caecum, disini terdapat papilla yang lebih besar, yakni papilla circumvalata. Sementara papilla yang kecil-kecil di depannya yakni papilla fungiformis & filiformis sehingga membuat  permukaan lidah kasar, karena terdapat titik pengecap. Pada pengamatan papila circumavata tidak ditemukan akan tetapi ditemukan papila Fungiformis. Menurut Refernsi papila sirkumvalata berukuran sangat besar dengan permukaan yang luas, merupakan papila terbesar di lidah serta memiliki lebih dari separuh kuncup kecap pada lidah manusia. Tersebar di daerah V (pangkal lidah, menerima rangsang pahit) dan kuncup pengecap terletak di sisi lateral. (Gerrit Bevelander, J. Ramaley, 1988) Sedangkan untuk papila Fungiformis yang ditemukan saat praktikum memiliki ciri seperti jamur, biasanya letaknya  di antara papila filiformis, pada sisi lateral lidah.Jenis epitelnya pipih berlapis. Di bagian permukaan terdapat lapisan yang warnanya lebih gelap, merupakan jaringan epitel. Kemudian di bagian bawahnya terdapat jaringan ikat, serta pada bagian yang paling dalam terlihat bentuk-bentuk seperti serabut yang merupakan otot rangka. Pada bagian tepi atau pada lapisan jaringan epitel terdapat beberapa taste budd. Papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah, papila fungiformis dapat menerima rangsang rasa manis. (Gerrit Bevelander, J. Ramaley, 1988)
Pada pengamatan Kedua mengenai papila filiformis, terlihat bahwa epitel papila ini tidak memiliki taste bud, bentuknya konis (seperti kerucut). Fungsi parit di papila filiformis untuk memperluas permukaan. Hal ini sesuai dengan referensi bahwa papila filiformis sangat banyak terdapat pada permukaan lidah, papila berbentuk seperti cula atau seperti konis, letaknya berada di antara jenis papila yang lainnya. Pada permukaannya terdapat lapisan yang berwarna paling gelap merupakan jaringan epitel yang susunannya sangat rapat. Kemudian di bawahnya terdapat jaringan ikat, dan yang paling dalam merupakan jaringan otot rangka. Tidak memiliki kuncup kecap dan memiliki banyak lapisan tanduk, yang membuat permukaannya terlihat keabuan atau keputihan. Papila ini bersifat mekanis dengan permukaan kasar yang mempermudah pergerakan  makanan selama mengunyah. ( Junqueira LC dan Carneiro J. 1980).
Pada pengamatan Ketiga mengenai papila foliata terlihat bahwa berebntuk seperti daun, terdapat kuncup kecap, lekukan-lekukan yang dalam diantar tonjolan disebut parit, permukaan yang tidak begitu luas, dan jenis epitelnya pipih selapis. Berdasarkan referensi papila foliata. papila foliata tersusun sebagai tonjolan yang sangat padat di sepanjang pinggir lateral belakang lidah dan  banyak mengandung kuncup pengecap (taste bud). Papila foliata kurang berkembang pada manusia dan berkembang baik pada kelinci.
Seperti pada pengamatan yang telah dilakukan, pada permukaan atas papila terlihat adanya jaringan epitel. Jaringan epitel tersebut merupakan jaringan epitel berlapis pipih, dimana pada daerh tersebut tertaap kuncup-kuncup pengecap. Kemudian terdapat pua jaringan ikat yang menyokong bentuk dari papila tersebut pada bagian bawah jaringan epitelnya. Pada bagian yang terdalam terdapat bentukan yang khas dari serabut otot. Namun, pada papila lidah ini jenis jaringan ototnya bukan merupakan otot polos, melainkan otot rangka. Hal ini dikarenakan gerakan yang dilakukan oleh lidah saat mencerna makanan merupakan gerakan sadar yang dikendalikan oleh sistem saraf pusat.
Pada pengamatan Keempat mengenai pankreas terlihat jaringan kubus berlapis, terdapat kelenjar eksokrin dan endokrin. Berdasarkan refensi Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan endokrin. Bagian endokrin terdiri atas pulau Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri atas kelenjar asiner, maka disebut bagian asini pankreas. Sel asiner pankreas merupakan sel serosa, dan memilki sifat memsintesis protein. (Subowo, 1992). Pulau Langerhans pankreas merupakan bagian pankreas yang bersifat sebagai kelenjar endokrin, sedangkan bagian asinar bersifat sebagai kelenjar eksokrin. Sel β (beta) pulau Langerhans pankreas berperan menghasilkan hormon insulin. Insulin merupakan faktor hipoglikemik artinya sebagai faktor yang menyebabkan penurunan kadar glukosa darah. Pada kondisi glukosa darah meningkat (misalnya saat setelah makan yang lebih banyak mengandung unsur karbohidrat), maka akan merangsang sekresi insulin dan mencegah sekresi glukagon. Insulin bekerja meningkatkan afinitas molekul karier didalam membran sel dengan glukosa sehingga mempermudah dan mempercepat masuknya glukosa ke dalam sel. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glucagons yang bekerja antagonis dengan hormon insulin. (Dahlan,2012)
Pada pengamatan kelima jejenum terlihat epitel silindris berlapis, terdapat silia, ada otot polos, berupa usus kosong. Menghasilkan mukosa dan submukosa. Berdasarkan referensi Jenis Epitel silindris selapis Oleh vili  Intestinalis dan glandula dibagi 4 sel, yaitu ) Sel absorbtif, Sel piala/goblet sel, Sel argentafis,dan Sel paneth
Dindingnya
Tunika mucosa untuk menuhi fungsi utama yaitu absorbsi makanan, maka perlu perluasan dari permukaan tunika mucosa. Perluasan tersebut dilaksanakan dalam beberapa tingkat. Lipatan-lipatan tunika mucosa sampai tunika submucosa, yang melingkar-lingkar yang disebut plica circularis atau valvula kerckingi (mirip lipatan). Lipatan ini merupakan bangunan yang tetap yang tidak berubah karena pembesaran usus. Lipatan tersebut dimulai 5cm distal dari pylorus yang makin membesar dan paling besar pada akhir duodenum dan awal jejunum dan makin merendah sampai pada pertengahan ileum menghilang. Dinding Tunika submucosa. Merupakan jaringan ikat padat yang banyak mengandung serabut elastis. Di dalamnya terdapat pula kelompok-kelompok sel lemak.. Tunika muscularis
Terdiri atas 2 lapisan serabut otot polos : Stratum circulare di sebelah dalam
Stratum longitudinal di sebelah luar. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat plexus myentericus aurbach. Tunika serosa
Merupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan peritoneum
visceral.(Anonim,2011) Di dalam usus ini, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung lendir dan berbagai macam enzim yang dapat memecah makanan menjadi lebih sederhana. Di dalam jejunum, makanan menjadi bubur yang lumat yang encer.(toha, 2012)
Pada pengamatan keenam pada Colon terlihat jaringan epitel berbentuk silindris selapais dengan sel piala.terletak antara usus buntu dan rektum.Berdasarkan referensi Intesinum crassum/colon terbentang dari ileum sampai anus. Intestinum crassum terbagi menjadi caecum, appendix, vermiformis, colon descendens, dan colon sigmoideum; rectum dan canalis analis. Fungsi utama intestinum crassum adalah mengabsorbsi air dan elektrolit dan menyimpan bahan yang tidak dicerna sampai dapat dikeluarkan dari tubuh sebagai feces.Dalam usus ini ada bakteri E. Coli yang membantu pembusukan makanan dan penbentukan vitamin D. (Johnson,Kurt E.1994) Dindingnya berstruktur 1. Tunica mucosa (Tidak mempunyai villi intestinalis.Epitel berbentuk silindris selpais dengan sel piala. Banyak ditemukan sel argentafin dan kadang-kadang sel paneth. Lamina propria, hampir seluruhnya terisi oleh jaringan limfoid dengan adanya pula nodulus Lymmphaticus yang tersusun berderet-deret sekeliling lumen. Diantaranya terdapat crypta lieberkuhn. Lamina muscularis mucosa, sangat tipis dan terdesak oleh jaringan limfoid dan kadang-kadang terputus-putus. 2. Tunica submucosa(Tebal, biasanya mengandung sel-sel lemak dan infiltrasi limfosit yang merata. Di dalam jariangan tunica submucosa terdapat anyaman pembuluh darah dan saraf). 3. C. Tunic muscularis(Walaupun tipis, tapi masih dapat dibedakan adanya lapisan dua lapisan).  4. .unica serosa(Tunica serosanya mempunyai struktur yang tidak berbeda dengan yang terdapat pada intestinum tenue. Kadang-kadang pada potongan melintang dapat diikuti pula mesoappendix yang merupakan alat penggantung sebagai lanjutan peritoneum visceral). ( Junqueira LC dan Carneiro J. 1980).
Pada Pengamatan terakhir ceacum (usus buntu) terlihat Epitel silindris selapis dengan microfili memperluas permukaan), ada kelenjar mukosa dan lamina Proparia. Berdasarkan refensi Struktur histologisnya tidak berbeda dengan colon yang lain. Tunica mucosa, tidak membentuk lipatan, plica atau villa sehingga permukaan dalamnya halus. Adanya lekukan ke dalam oleh incisura di luar menyebabkan di dalam terdapat bangunan sebagai lipatan yang diikuti seluruh lapisan dinding, yang disebut plica semilunaris. Epitel permukaan berbentuk silindris selapis dengan striated border yang tipis. Diantara sel-sel epitel ini terdapat sel piala. Kelenjar-kelenjarnya lebih panjang dari yang terdapat di usus halus, maka tunica mucosa lebih tebal. Kelenjar-kelenjar tersebut tersusun teratur dan sangat rapat. Hampir seluruhnya sel-sel kelenjar terdiri atas sel piala. Kadang-kadang terdapat sel argentafin. Sedang sel paneth sangat jarang.Lamina propria, susunan jaringan pengikat seperti pada intestinum tenue. Lebih banyak pula nodulus lymphaticus soliterius yang kadang-kadang meluas ke tunica submucosa. Tunica submucosa,(Tidak ada keistimewaan) ada Tunica muscularis, Tunica serosa. Seperti juga pada intestinum tenue maka colon yang terdapat intraperitoneal akan dibungkus seluruhnya oleh tunica serosa dengan mesotil. Pada beberapa tempat terdapat bangunan sebagai kantung kecil yang berisi lerik yang disebut appendix epiepitionea. ( Junqueira LC dan Carneiro J. 1980).
V.   Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh mengenai sistem pencernaan, yaitu :
1.          Papila circumvala  Tersebar di daerah V (pangkal lidah, menerima rangsang pahit) dan kuncup pengecap terletak di sisi lateral sedangakan papila fungiformis di biasanya letaknya  di antara papila filiformis, pada sisi lateral lidah.
2.         Papila circumvalata berukuran sangat besar dengan permukaan yang luas, merupakan papila terbesar di lidah serta memiliki lebih dari separuh kuncup kecap pada lidah manusia. Tersebar di daerah V (pangkal lidah, menerima rangsang pahit) dan kuncup pengecap terletak di sisi lateral. Papila fungiformis.
3.         Papila fungiformis memiliki ciri seperti jamur, biasanya letaknya  di antara papila filiformis, pada sisi lateral lidah.Jenis epitelnya pipih berlapis. Di bagian permukaan terdapat lapisan yang warnanya lebih gelap, merupakan jaringan epitel. Kemudian di bagian bawahnya terdapat jaringan ikat, serta pada bagian yang paling dalam terlihat bentuk-bentuk seperti serabut yang merupakan otot rangka. Pada bagian tepi atau pada lapisan jaringan epitel terdapat beberapa taste budd. Papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah, papila fungiformis dapat menerima rangsang rasa manis
4.         Papila Filiformis sangat banyak terdapat pada permukaan lidah, papila berbentuk seperti cula atau seperti konis, letaknya berada di antara jenis papila yang lainnya. Pada permukaannya terdapat lapisan yang berwarna paling gelap merupakan jaringan epitel yang susunannya sangat rapat. Kemudian di bawahnya terdapat jaringan ikat, dan yang paling dalam merupakan jaringan otot rangka. Tidak memiliki kuncup kecap dan memiliki banyak lapisan tanduk, yang membuat permukaannya terlihat keabuan atau keputihan. Papila ini bersifat mekanis dengan permukaan kasar yang mempermudah pergerakan  makanan selama mengunyah
5.         Papila foliata tersusun sebagai tonjolan yang sangat padat di sepanjang pinggir lateral belakang lidah dan  banyak mengandung kuncup pengecap (taste bud). Papila foliata kurang berkembang pada manusia dan berkembang baik pada kelinci
6.         Pankreas  tipe epitelnya kubus berlapis, terdapat kelenjar eksokrin dan endokrin. Berdasarkan refensi Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan endokrin. Bagian endokrin terdiri atas pulau Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri atas kelenjar asiner, maka disebut bagian asini pankreas. Sel asiner pankreas merupakan sel serosa, dan memilki sifat memsintesis protein
7.         Jejenum terlihat epitel silindris berlapis, terdapat silia, ada otot polos, berupa usus kosong. Menghasilkan mukosa dan submukosa. Di dalam jejunum, makanan menjadi bubur yang lumat yang encer
8.         Colon tipe epitel berbentuk silindris selapais dengan sel piala  .Intesinum crassum/colon terbentang dari ileum sampai anus. Intestinum crassum terbagi menjadi caecum, appendix, vermiformis, colon descendens, dan colon sigmoideum; rectum dan canalis analis. Fungsi utama intestinum crassum adalah mengabsorbsi air dan elektrolit dan menyimpan bahan yang tidak dicerna sampai dapat dikeluarkan dari tubuh sebagai feces
9.         Ceacum (usus buntu) tipe Epitel silindris selapis dengan microfili memperluas permukaan), ada kelenjar mukosa dan lamina Proparia. mikrovili untuk memperluas permukaan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar