Sabtu, 10 Oktober 2015

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (Sistem Otot, Darah dan Peredaran darah)


LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
I.    Judul               :  Sistem Otot, Darah dan Peredaran darah
II.  Tujuan             :  1. Mengetahui letak jaringan tersebut pada organ
                                  2. Mengetahui ciri jaringan yang tampak pada  setiap organ 

Untuk Hasil Pengamatan dan daftar pustaka bisa diminta, via email robbinyamashita@gmail.com.

Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan mengenai jaringan otot, darah, dan pembuluh darah. Adapun preparat yang di gunakan yakni preparat otot jantung, otot lurik, otot polos, sel darah, serta pembuluh darah arteri, vene dan aorta. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang memiliki fungsi khusus untuk berkontraksi. Terdapat tiga jenis jaringan otot, yaitu otot polos, otot jantung dan otot lurik. ( Tim Penyusun Penuntun Praktikum Struktur Hewan,hlm 8) Pada pengamatan mengenai otot polos diketahui bahwa mempunyai inti satu dan terletak ditengah, inti nya berbentuk bulat atau elips. Otot polos berbentuk fusiform (gelendong)  yaitu sel otot paling lebar di tengah dan meruncing pada kedua ujungnya (Junqueira,1995). Otot polos berupa kumparan atau gelendong dan bekerja secara tidak sadar. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot Polos terdapat pada dinding pembuluh darah, saluran pernafasan, saluran pencernaan dan kandung kemih. Berfungsi untuk kontraksi organ dalam seperti lambung, usus, uterus, kantung kemih dan menggerakkan makanan, urine, sekresi, saluran reproduksi dan pembuluh darah. Pada preparat otot lurik, terlihat bahwa otot lurik berbentuk seperti pita panjang yang tersusun sejajar satu sama lain, ada ruang antar sel, tidak bercabang, memiliki serabut otot yang berlurik dan memiliki inti sel yang banyak yang terletak di tepi (di bawah membrane sel). Berdasarkan referensi, di antara serabut-serabut otot, terdapat jaringan ikat kendur yang disebut endomisium. Kemudian, kumpulan satu serabut otot ini dihubungkan oleh endomecium disebut dengan perimecium. Kumpulan-kumpulan serabut otot yang dihubungkan oleh perimisium disebut perimesium. Kumpulan-kumpulan dari perimesium (kumpulan serabut otot) disebut epimesium. Otot lurik menempel pada rangka (terdapat pada otot paha, otot betis dan otot dada) ( Junqueira,1995). Otot lurik terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, Fungsi otot lurik untuk menggerakkan rangka dan melindungi kerangka dari benturan keras. Terletak bersamaan jaringan ikat dan saraf, berfungsi menggerakkan tulang, stabilisasi posisi tubuh, mengontrol keluar dan masuknya makanan, dan melindungi organ internal. (Yayanajuz.2010). Pada pengamatan preparat otot jantung, terlihat bahwa otot jantung memiliki sel yang bercabang, serabut otot berlurik dan memiliki inti ditengah (berjumlah 1-2). Otot jantung tersusun paralel dan terdapat percabangan sel. Berdasarkan referensi  disebut juga dengan Myokardium Muscle mempunyai struktur yang sekilas serupa dengan otot rangka karena berbentuk serabut memanjang memiliki garis-garis di sepanjang serabutnya. Namun, perbedaan di antara keduanya antara lain dari percabangannya, karena sesuai dengan letaknya yang hanya pada jantung, otot jantung bercabang-cabang, sedangkan otot rangka tidak memiliki percabangan pada serabutnya. Strukturnya yang tebal dan bercabang berfungsi untuk kerjanya yang keras yaitu memompa darah keluar dari jantung menuju ke seluruh tubuh. Jantung terdiri dari berkas-berkas yang teranyam erat, sehingga menimbulkan gelombang kontraksi khusus yang mengarah pada pemerasan isi ventrikel jantung (Junqueira, 1995). Kemudian inti sel pada otot jantung terletak di tengah dengan jumlah satu atau dua, sedangkan pada otot rangka intinya banyak dan letaknya di tepi. Otot jantung bekerja diluar perintah sistem saraf pusat, atau disebut juga dengan otot yang bekerja dengan tak sadar (involunter), gerakannya lambat dan tidak mudah lelah. Otot jantung hanya terdapat pada jantung yang fungsinya untuk memompakan darah dari jantung. (Edukasi.net.2012)

Pada pengamatan pembuluh vena, komponen penyusun yang dapat diidentifikasi secara umum berdasarkan gambar tersebut yaitu yang paling dalam dan membatasi dinding lumen merupakan endotelium, dimana warnanya lebih gelap dibandingkan bagian yang di sebelah dalamnya. Bagian di dalam endotelium, di tengah-tengah vena, dan warnanya paling terang adalah jaringan ikat. Kemudian bagian yang berada di permukaan serta warnanya seperti warna endotelium adalah jaringan epitel selapis pipih. Berdasarkan  referensi Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali. Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis. Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi. Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah tak berbalik arah. Terdiri dari : Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung. Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung. Pembuluh arteri merupakan pembuluh yang menghantarkan darah kaya akan oksigen (kecuali pada arteri pulmonalis) ke seluruh jaringan di tubuh. Arteri memiliki struktur yang padat dengan ukuran yang relatif besar. Bagian penyusunnya secara khusus dibedakan menjadi sebagai berikut. Tunika intima, adalah bagian yang terdiri dari lapisan endotelium yang merupakan jaringan epitel pipih selapis, sub endotelium, dan lamina elastika interna. Tunika media, adalah bagian yang terdiri atas jaringan oto polos, serabut elastin, dan serabut kolagen. Kemudian tunika adventisia, tersusun atas lamina elastika eksterna, jaringan ikat, dan jaringan epitel pipih selapis. Berdasarkan referensi Pembuluh darah arteri adalah tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik. Merupakan pembuluh yang liat dan elastis. Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik. Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung. Terdiri atas : Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh, Arteriol yaitu percabangan arteri. Kapiler : Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena, Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal. Dindingnya terdiri atas lapis yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium, Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis, Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis. Pada pengamatan pembuluh aorta. Pembuluh aorta merupakan pembuluh arteri terbesar di dalam tubuh. Aorta bersambungan langsung dengan ventrikel kiri, kemudian bercabang menjadi trunkus anomina dan arkus aortikus kiri. Kemudian percabangannya tersebut menjadi arteri elastis, arteri penyebar, arteriola, dan yang berukuran paling kecil adalah kapiler darah. Serabut kolagen yang menyusun aorta tersebut berbentuk serabut agak tebal dan memanjang, susunannya sangat rapat dan teratur, dimana hampir tidak ada ruang untuk substansi dasar. (Gerrit Bevelander, J. Ramaley, 1988)

Pada pengamatan sel darah, terlihat sel darah merah (erytrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping-keping darah pembeku (trombosit). Berdasarkan refensi Bentuk sel darah merah bulat gepeng, kedua permukaannya cekung (bikonkaf), dan tidak berinti, pada pria jumlahnya kira-kira 5 juta/mm3 sedangkan wanita kira-kira 4 juta/mm3. Mengandung hemoglobin (zat warna merah pada darah) yang berfungsi mengikat O2, mengandung zat besi (Fe), berwarna merah. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum merah tulang, pada tulang pipih. Sel darah merah dapat hidup 120 hari, yang sudah tua/rusak akan dirombak dalam limfa (kura). Hemoglobin yang terlepas akan dibawa ke hati untuk dirombak menjadi zat warna empedu (bilirubin). Adapun zat besi yang terlepas akan digunakan dalam membentuk sel darah merah baru. Macam-macam sel darah putih : Monosit, dengan ciri-ciri inti bulat, besar, bersifat fagosit dan dapat bergerak cepat.  Limfosit, dengan ciri-ciri berinti satu, tidak dapat bergerak, berfungsi untuk imunitas. Bentuk leukosit tidak tetap (ameboid), tidak berwarna, memiliki inti, bulat/cekung, jumlahnya pada orang normal kira-kira 6.000-9.000/mm3 . Umur sel darah putih sekitar 12-13 hari. Dibuat dalam sumsum tulang merah, limfe dan jaringan retikuloendothelium. Leukosit memiliki fungsi sebagai antibody (pertahanan). Setelah sel leukosit matang akan berada pada saluran limfa ( Geneser, Finn. 1986 : 184 ).. Jika ada kuman sel darah putih akan memakan kuman tersebut, apabila kalah akan berubah menjadi nanah. Selain itu leukosit juga sebagai prengangkutan zat lemak, pembuluh chyl dan limfe serta bersifat fagosit. Sel darah pembeku (trombosit) Bentuk keping darah tidak tetap.saat pengamtan hanya terlihat titik kecil saja. Fungsinya untuk pembekuan darah, jumlahnya kira-kira 200.000-400.000/mm3, dibuat dalam sumsum tulang (megakariosit). Jika seseorang luka, keping darah mengalir bersama darah luka, pada waktu menyentuh permukaan luka akan pecah dan terbentuk trombokinase, dengan bantuan ion kalsium akan mengubah protrombin (dalam plasma darah) menjadi trombin. Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi fibrin (benang-benang halus) yang akan menutup luka sehingga perdarahan berhenti. (R.N. Bajpai,1989). Darah adalah jaringan ikat khusus dengan matriks cair(R. N Bajpai,1989). Adapun komponen darah adalah :  Sel darah yang terdiri atas : sel darah merah (erytrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping-keping darah pembeku (trombosit). Plasma darah (cairan) yang terdiri atas : Air, hampir 90% berupa cairan,  Protein : albumin (53%) berperan dalam menjaga tekanan osmosis darah, globulin (43%) berperan dalam pembuatan antibody, fibrinogen (4%) berperan dalam pembekuan darah. Gas berupa O2, CO2 dan N2. Nutrien : lemak, glukosa, asam amino, vitamin, Garam mineral : NaCl, KCl, fosfat, sulfat, bikarbonat, Zat sisa : urea, kretinin, asam urat, bilirubin.Hormon dan enzim.Pada umumnya dikenal 3 sistem peredaran darah pada manusia yaitu Sistem Peredaran Darah Kecil, Sistem Peredaran Darah Besar dan Sistem Peredaran Darah Portal. Ketiganya dapat anda baca dalam urain berikut ini:1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru). Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru. Mekanisme aliran darah sebagai berikut: Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis –> atrium kiri jantung. 2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik) merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen. Mekanisme aliran darah sebagai berikut: Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava inferior dan superior –> atrium kanan jantung. 3. Sistem peredaran portal. Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrien. (Anonim,2012)

Kesimpulan
1.    Sel-sel otot jantung mempunyai banyak inti dan terletak di tengah serabut. Otot jantung  hanya terletak di jantung dan berfungsi untuk memompa darah.
2.    Otot polos sel memilki satu inti yang letaknya di tengah, kontraksi terletak pada dinding organ (pencernaan, penafasan,dsb), pembuluh darah, mata, kelenjar, dan kulit. Berfungsi untuk menggerakkan isi organ-organ visceral.
3.    Otot lurik memiliki bentuk, memiliki inti banyak di tepi (dibawah membrane sel) dan memiliki serabut otot yang berlurik. Otot lurik menempel pada rangka dan berfungsi untuk menggerakkan rangka.
4.    Aorta merupakan pembuluh arteri yang terbesar di dalam tubuh.
5.    Arteri memiliki ukuran yang relatif besar, tebal, dan elastis.
6.    Vena memiliki ukuran yang relatif kecil, tipis, dan tidak elastis.
7.    Sel darah merah dibentuk dalam sumsum merah tulang, pada tulang pipih. Dibuat dalam sumsum tulang merah, limfe dan jaringan retikuloendothelium. Fungsi sel darah putih untuk melindungi tubuh terhadap infeksi, Sel darah pembeku (trombosit) Bentuknya tidak tetap. Fungsinya untuk pembekuan darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar