Sabtu, 10 Oktober 2015

PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (jaringan saraf dan sistem pernafasan)




Nama          : Robbin Yama Shita
NPM          : 1113024060
Kelompok  : 1 (satu)
PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
Judul                 : Jaringan saraf dan sistem pernafasan
Tujuan              : Mengetahui ciri yang tampak pada organ

Untuk Hasil Pengamatan dan daftar pustaka bisa diminta, via email robbinyamashita@gmail.com.

Pembahasan

Sistem syaraf terdiri atas system syaraf pusat dan system syaraf perifer. Sytem syaraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. System syaraf perifer terdiri dari kumpulan syaraf dan ganglia yang tersebar di seluruh tubuh.(penuntun praktikum,2013). Jaringab syaraf memiliki ciri ciri : jaringan saraf mengintegresiakn dan mengkoordinasikan fungsi-fungsi jaringan lain dalam tubuh. Jaringan syaraf terdiri atas macam-macam jenis sel neoron dan sel glla yang berasal dari neuroepitel embrional. . (Gerrit Bevelander, J. Ramaley, 1988)

Pada praktikum ini dilakukan pengamatan mengenai jaringan saraf dan sistem pernafasan. Pada Preparat Pertama yakni preparat spinal cord (Medula spinalis) saat pengamatan terlihat subtansi kelabu dan subtansi putih, serta kanalis sentralis. Menurut referensi  subtansi alba(putih) terdiri atas serat bermielin,pemantulan cahaya oleh mielin inilah yang menyebabkan daerah ini berwarana putih,selain itu ada neuroglia dan pembuluh darah, sedangkan pada subtansi  kelabu(grisea) terlihat badan neoron, dendrit dan akson.(Inderbir Singh,1987). Bagian bagian Medula Spinalis yakni kanalis sentralis(suatu lubang kecil di tengah medula spinalis dibatasi oleh sel ependim) ,menings. (Gerrit Bevelander, J. Ramaley, 1988)  adan spinal cord terdiri dari  kornu medula  spinalis yaitu ada tiga kornu anterior( berisi badan sel neuon motorik), kornu posterior (berisi badan sel neuron sensoris), dan kornu intermedia( berisi badan sel neuron otonom).(Kurt.223).Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah transmisi pemasukan rangsangan antara periferi dan otak. Fungsi lain sumsum tulang belakang adalah mengontrol gerakan refleks, termasuk gerakan reflek pada mata, hidung, dan lain-lain. Pada Pengamatan Serebellum dilapisi terdapat sustansi putih dan substansi kelabu. Pada substansi kelabu terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan granular,lapisan sel purkenji,dan lapisan molekular. Terdapat sel glia yang menghasilkan mielin dengan letak tersebar dan komposisinya berbeda-beda. Mielin berfungsi untuk mempercepat kelenjar syaraf. Sedangkan pada lapisan purkenji terdapat badan sel. Namun namun letak syaraf terletak pada lapisan molekularnya. Hal ini sesuai dengam referensi korteks serebelli terdiri lapisan granular,lapisan sel purkenji,dan lapisan molecular.mengandung lapis dalam substansia grissea, lapis intermedia subtansi alba dan lapis luar subtansi grissea. (Gerrit Bevelander, J. Ramaley, 1988) Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari. Pada pengamatan preparat Serebrum terlihat 3 lapisan molekular, piramid  terlihat. Sedangkan sel neuroglia tidak terlihat. Sel yang berwarna ungu yang merupakan sel piramid Sel memiliki cabang,namun pada perbesaran 1000 tidak terlihat. Neuron piramida paling banyak ditemukan di cereboli korteks untuk mengkoordinasikan aktifitas otak diseluruh tubuh. Hal ini sesuai dengan teori yang ada pada   cerebrum terdapat sel-sel pyramid dan sel stellata diantara sel-sel pyramid.  Substansia grisea  terletak di bagian korteks dan tersusun atas lapisan-lapisan berikut ini dari korteks ke medulla:   lapisan molecular (terdiri dari sedikit sel-sel granuler)lapisan sel-sel pyramid (mengalami perubahan ukuran dan makin membesar  menuju medulla)lapisan multiformis (terdiri atas neuron dengan berbagai bentuk)Bagian medulla merupakan substansia alba yang berisi serabut-serabut saraf.( Junqueira LC dan Carneiro J. 1980). Otak besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang disebut dengan serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua kegiatan yang didasari Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut.(1) Korteks(2) Lapisan Dalam Pada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari bahan putih.Pada pengamatan Rongga Hidung terlihat Lamina proparia ,Hialin,, Silia, jenis epitelnya adalah Epitel berlapis semu. Menurut teori sepertiga bagian atas mukosa hidung berfungsi olfaktoris dan sisanya respiratoris. Bagian respiratori dilapisi epitel bertingkat silindris bersilia, dengan sel goblet. Dibawah lamina basal terdapat banyak kelenjar serosa dan mukosa yang bermuara pada permukaan epitel. Dibawah membran basal terdapat lamina proparia yang disebuk sel-sel limfosit. Banyaknya pembuluh darah dalam jaringan kavernosa menghangatkan atau memanaskan udara yang dihirup. Sekret kelenjar menjaga agar permukaan tetap basah. Lapisan mukosa melekat pada periostum. Kedua lapisan bersama ini disebut muko-periostum( Bajpai.169).Pada pengamatan Trakea jenis epitelnya epitel silindris banyak semu, lamina proparia dan terdapat jaringan ikat yang serabutnya elastis dan kemudian otot polos. Bersasarkan teori epitel trakea, khas berupa adanya tulang rawan hialin yang berbentuk tapal kuda ("c-shaped"). Lapisan-lapisan pada trakea meliputi lapisan mukosa,  lapisan submukosa dan lapisan tulang rawan trakeal dan lapisan adventitia.  Lapisan mukosa meliputi lapisan sel-sel epitel respirasi dan lamina propria.  Lamina proprianya banyak mengandung jaringan ikat longgar dengan banyak serabut elastik,  yang selanjutnya membentuk membran elastik yang menghubungkan lapisan mukosa dan submukosa. Mukosanya terdiri dari suatu epitel berlapis semu bersilia dengan sejumlah besar sel-sel piala yang dibatasi oleh membran dasar yang mencolok, yang merupakan bagian dari lamina propria, yang terutama terdiri dari jaringan retikuler atau areoler yang mengandung banyak serat elastis.  Di pinggiran luar lamina propria, serat-serat elastis kasar tersusun secara membujur untuk membentuk suatu membran yang relatif kompak (padat).  Pada submukosa terdapat kelenjar muko-serous yang mensekresikan sekretnya menuju sel-sel epitel. Tulang rawan pada trakea berbentuk huruf C yang terdiri dari tulang rawan hialin.  Ujung-ujung dorsal dari huruf C  dihubungkan oleh otot  polos dan ligamentum fibroelastin.  Ligamentum mencegah peregangan lumen berlebihan, dan  kontraksi otot polos menyebabkan tulang rawan saling berdekatan. Hal ini digunakan untuk respon batuk. Tulang rawan trakea dapat mengalami osifikasi dengan bertambahnya umur.). Submukosanya, merupakan jaringan areolar yang mengandung sel-sel lemak, pembuluh darah, dan bagian-bagian sekresi dari kelenjar-kelenjar ca mpuran, dengan beberapa unit memperlihatkan bulan-sabit serosa yang mencolok(Hand out histologi respirasi.2008). Preparat terakhir adalah paru-paru jenis epitelnya adalah Silindris selapis,bagian bagian yang terlihat yakni bronkus dan alveolus. Pada bronkus terlihat di bagian dalamnya terdapat epitel silindris selapis,epitel bersilia, kemudian otot polos, dan plat tulang rawan. Menurut referensi,  bronkus-bronkus intrapulmoner (di dalam paru-paru) terdapat suatu lapisan otot polos yang sepenuhnya melingkari baik epitel maupun lamina propria yang elastis dan mengandung serat. Histologi bronkus terdiri dari lapisan mukosa, submukosa, dan lapisan adventitia.  Lapisan mukosa terdiri dari lapisan sel-sel epitel silindris berlapis semu bersilia dengan lamina propria yang tipis (dengan banyak serabut elastin), limfosit yang tersebar dan berkas otot polos yang silang menyilang tersusun seperti spiral. Limfosit dapat berupa nodulus limfatikus terutama pada percabangan bronkus.  Lapisan submukosa terdiri dari alveoli dari kelenjar mukosa dan seromukosa.  Pada lapisan adventitia terdapat tulang rawan berupa lempeng-lempeng tulang rawan dan jaringan ikat longgar dengan serabut elastin. Saluran alveolaris dibatasi oleh lapisan epitel gepeng yang sangat tipis.  Dalam lamina propria terdapat jala-jala sel-sel otot polos yang saling menjalin.  Jaringan ikatnya berupa serabut elastin dan kolagen.  Serabut elastin memungkinkan alveoli mengembang waktu inspirasi dan sebut kolagen berperan sebagai penyokong yang mencegah peregangan berlebihan dan kerusakan kapiler-kapiler halus dan septa alveoli yang tipis.  Saluran alveolaris bermuara pada atria (suatu ruang yang terdiri dari dua atau lebih sakus alveolaris). Alveolus merupakan suatu kantung kecil yang terbuka pada salah satu sisinya  pada sakus alveolaris.  Pada kantung kecil ini O2 dan CO2 mengadakan pertukaran antara udara dan darah.  Alveolus dibatasi oleh sel epitel gepeng yang tipis dengan lamina propria yang berisi kapiler dan jaringan ikat elastin. . (Hand out histologi respirasi. 2008) Struktur halus dinding alveoler ditunjukkan terdiri dari tiga jenis sel dasar, yaitu: (1) sel yang paling besar jumlahnya dari dinding alveoler adalah sel endotel dan kapiler, (2) sel epitel tipis yang memanjang, dan (3) sel alveoler besar (sel tipe II).Sel epitel pada alveolus yaitu gepeng karna sebagai pembatas ruang alveolus, sel ini khusus untuk pertukaran gas.(kurt.258)
 Neuroglia adalah Susunan Syaraf mengandung  beberapa jenis sel penyokong,(Inderbir)
  •  Singh,1987)macam-macam sel neuroglia antara nya adalah 
  •   Sel ependim yaitu sel yang membatasi kanalis neuralis dan ventrikel otak
  •   Sel astrosit ada disekitar pembuluh darah dalam perenkim otak, ada dua macam astrosit yaitu astrosit fibrosa(dalam substansi alba), astrosit protoplasmatik( dalam substansi grissea)
  •  Glia penghasil mielin. Terdapat oligodendroglia yang menghasilkan mielin,juga sel schawan.
  • Mikroglia merupakan sel yang berasal dari monosit sum-sum tulang yang membantu menyingkirkan unsur sistem saraf yang sudah lemah pada keadaan sehat dan sakit
  • Sel satelit yang mengelilingi neuron dan mungkin secara fungsional memisahkan neuron-neuron.
  • Perbedaan Subtansi kelabu/putih antara serebellum,serebrum dan medula spinalis adalah letak subtansi kelabu diluar dan subtansi putih didalam itu pada medula spinalis sedangkan letak subtansi kelabu didalam dan subtansi putih diluar itu pada serebellum,serebrum. Otak dan spinal cord mengandung substansi putih(substansi alba)  yang secara relatif kaya akan akson,dendrit,glia dan mielin..dan substansi abu-abu(grissea) yang secara relatif kaya akan badan sel neuron dan glia. Kebanyakan substansi grissea di spinal cord dikelilingi oleh substansi alba.(Kurt.223).
Kesimpulan
  1.  Spinal cord terdiri dari suatu lubang (kanalis sentralis) terdisri dari substansi putih dan substansi abu-abu
2.    Cerebrum terdapat 3 lapisan molekular, piramid  dan sel neuroglia tidak terlihat
3.   Cerebellum  terdapat sustansi putih dan substansi kelabu. Pada substansi kelabu terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan granular,lapisan purkenji,dan lapisan molekular.
4.  Substansi putih (substansi alba) kaya akan akson, dendrit, glia dan myelin sedangakan  substansi abu-abu(grissea) kaya akan badan sel neuron dan glia(secara relatif)
5.  Di rongga hidung, terdapat Hialin, Lamina proparia, Silia, Epitel berlapis semu dengan sel goblet.terdapat cilia
6.   Di trakea terdiri dari (1) mukosa, (2) submukosa, dan (3) suatu lapisan tulang rawan dan otot ,epitelnya silindirs banyak semu,terdapat cilia
7.    Di dalam paru-paru  terdapat bronkus dan alveolus.
8.   Bronkus intrapulmoner tersusun atas epitel torak bersilia, otot polos, kelenjar, dan plat tulang rawan.
9.    Alveolus tersusun atas epitel selapis pipih dan jaringan ikat.
10. Neuroglia adalah Susunan Syaraf mengandung  beberapa jenis sel penyokong diantaranya Sel ependim Sel astrosit, Glia,Mikroglia , dan Sel satelit



Tidak ada komentar:

Posting Komentar