Jumat, 02 Oktober 2015

Tentang Media Maket



Proses pembelajaran dapat berjalan dengan adanya alat bantu berupa media pembelajaran. Menurut Sadiman (2008: 6), kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medòë adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Sementara itu Heinich dkk (dalam Arsyad, 2000 : 04) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional dan mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pengajaran.

Selanjutnya Brown (dalam Steofandi, 2010: 35) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan guru atau siswa dalam pembelajaran dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Hal ini juga diperkuat oleh Hamalik (dalam Arsyad, 2000:15) bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Terdapat beberapa manfaat lain dari penggunaan media pengajaran dalam proses belajar siswa, seperti yang diungkapkan Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2000 : 25) manfaatnya, yaitu:
1.      Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2.      Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran;
3.      Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
4.      Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Dari pendapat-pendapat di atas, maka  dapat dikatakan bahwa,  media pembelajaran adalah suatu alat yang berisi pesan pembelajaran atau wahana pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk menyampaikan pesan atau materi pembelajaran kepada siswa untuk membangkitkan keinginan,  minat, motivasi dan merangsang terjadinya kegiatan pembelajaran, serta membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan. 

Beberapa pakar media pendidikan membuat suatu pengklasifikasian media pembelajaran, yang mengungkapkan karakteristik atau ciri-ciri khas suatu media yang berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokkannya. Salah satu penggolongan media yang dikenal adalah menurut Brezt (dalam Steofandi, 2010: 30), yang mengidentifikasi media dalam tiga unsur pokok yaitu: suara, visual dan gerak.

Media visual yaitu suatu media berupa image atau perumpamaan yang digunakan dalam menafsirkan sesuatu secara jelas, tidak abstrak. Media visual memiliki beberapa keunggulan diantaranya, yaitu: dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan, selain itu juga dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata (Arsyad, 2000 : 89).

Maket  tergolong ke dalam media visual tiga dimensi yaitu sebuah bentuk model miniatur yang dibuat dari desain yang dirancang atau yang akan dibangun. Menurut Sadiman (2008: 76) maket sebuah bangunan adalah model dari bangunan yang sebenarnya tetapi bukan simulasi karena tidak untuk menggambarkan proses.Media tiga dimensi memang memiliki  kelemahan-kelemahannya, diantaranya yaitu:  tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar, penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatannya rumit. Namun hal ini dapat ditutupi dengan kelebihan yang dimilikinya yaitu sebagai berikut: Bentuknya yang dibuat dalam tiga dimensi seperti aslinya (dalam bentuk miniatur), ditambah dengan pemberian warna  secara realistik dan pemberian bayangan yang digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen dapat memberikan kesan yang menarik bagi siapa saja yang memandang. Seperti yang  diungkapkan oleh Moedjiono (dalam Daryanto, 2009: 29), media tiga dimensi memiliki kelebihan-kelebihan: memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas, maka dengan itu diharapkan dapat meningkatkan daya ingat siswa terhadap informasi pembelajaran yang terkandung dalam media tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar