Sabtu, 10 Oktober 2015

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN Jaringan Epitel



LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
I.          Judul        :  Jaringan Epitel
II.        Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : 
1.     Mengamati berbagai jenis jaringan epitel dan fungsinya 
 
Untuk Hasil Pengamatan dan daftar pustaka bisa diminta, via email robbinyamashita@gmail.com.
  Pembahasan
Pada Prakatikum kali ini praktikan mengamati 7 preparat berbeda,yakni epitel di ginjal yang merupakan epitel kubus selapis, yang selnjutnya  terletak di trakea. Epitel ini bentuknya berlapis banyak semu ,pengamatan epitel ke tiga yang letaknya di usus  yang berbentuk  silindris selapis, Preparat yang keempat Jaringan epitel yang letaknya di ureter, Preparat yang kelima yaitu squamosom simlex atau berbentuk pipih selapis, Preparat yang keenam  yaitu kubus simplex yang berarti berbentuk kubus selapis. Preparat yang terakhir yaitu epitel yang  terletak pada esofagus.
Jaringan epitel terdiri atas lapisan sel-sel yang berhimpitan, dengan substansi ekstrasel dalam jumlah yang sangat sedikit. Sel-sel ini saling melekat erat dan membentuk lembaran-lembaran sel yang menutupi permukaan tubuh dan membatasi rongga-rongga tubuh. Jaringan epitel dibagi dalam 2 kelompok utama berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu epitel pelapis dan epitel kelenjar. Jaringan epitel terdapat sebagai penutup permukaan tubuh, ataumembatasi rongga-rongga di dalam tubuh. Permukaan yang bebas berbatasandengan udara atau cairan, sedangkan permukaan yang lain bertumpu pada membran basalis dan menghubungkannya dengan jaringan ikat vaskuler di bawahnya (Delmann & Brown.1989).
Preparat yang pertama yaitu epitel di ginjal yang merupakan epitel kubus selapis. Pada selnya  terdapat sitoplasma yang jernih dan intinya bulat di tengah. Susunan epitel ini yaitu rapat dan berbentuk kubus. Letaknnya selain pada ginjal yaitu pada Kelenjar air liur, retina mata, dinding ovarium, & saluran dalam nefron ginjal. Fungsi epitel ini yaitu Proteksi, absorpsi, dan sekresi (penghasil lendir atau mucus).Preparat yang kedua yaitu epitel yang letaknya di usus  yang berbentuk  silindris selapis dan susunannya rapat. Letaknnya selain pada usus yaitu Dinding dalam lambung, usus, kantong empedu, rahim, saluran pernapasan bagian atas, & saluran pencernaan.Fungsi dari epitel ini yaitu untuk penyerapan, Proteksi, sekresi, difusi, dan absorpsi.Preparat yang ketiga yaitu epitel yang terletak di trakea. Epitel ini bentuknya Epitelium silindris berlapis semu dan susunannya rapat. Pada epitel ini terdapat silia yang berfungsi menyaring kotoran kemudian jaringan epitel menyalurkan udara. Preparat yang keempat Jaringan epitel yang letaknya di ureter. Epitel ini menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih. Susunannya rapat dan bentuknya transisional, yang berarti dapat berubah bentuk Pada saat volume urine sedikit maka epitelnya berbentuk kubus, namun ketika volume urine meningkat epitelnya menjadi berbentuk pipih. Bentuk yang dapat berubah ini sesuai dengan fungsinya yakni untuk mengatur luasnya  permukaan pada saat volume urine sidikit ataupun banyak. Preparat yang kelima yaitu squamosom simlex atau berbentuk pipih selapis. Letaknya di bisa Kapsula Bowman, lapisan dalam darah & limfa, alveolus paru-paru, ruang jantung, selaput bagian dalam telinga, dan sel ekskresi kecil dari sebagian besar kelenjar. Epitel ini susunannya rapat dan pada rongga mulut berfungsi sebagai pelindung dan pelapis mukosa, Pelapis bagian dalam rongga dan saluran, tempat difusi & infiltrasi zat.. Preparat yang keenam  yaitu kubus simplex yang berarti berbentuk kubus selapis ditemukan bahwa jaringan tersebut tersusun atas sel yang berbentuk kubus, susunannya rapat, dan hanya terdiri atas selapis sel. Epitel kubus simplex terdapat pada ginjal. Struktur dan letaknya tersebut sesuai dengan fungsinya yakni untuk adsoprsi.Preparat yang terakhir yaitu epitel yang  terletak pada esofagus dan susunannya rapat. Epitel ini bentuknya berlapis tidak menanduk karena tidak menngandung keratin (tanduk) yang fungsinya untuk melindungi dari gesekan-gesekan, sementara epitel pada esofagus ini fungsinya untuk mengeluarkan mukosa atau lendir. Struktur jaringan epitel berkaitan dengan fungsinya (Adnan dkk, 2011).
Selain dari jaringan epitel diatas ada juga jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan jaringan epitel kelenjar. Epitel berlapis banyak pipih menanduk dijumpai pada kulit. Ditemukan beberapa lapisan sel kulit mati ( keratin), yang disebut dengan epitel menanduk.  Pada epitel berlapis banyak menanduk, sel-sel epitel pipih yang berada pada permukaan paling luar akan  mengalami transformasi menjadi lapisan keratin yang kuat dan tidak hidup yang melekat  kuat pada sel-sel hidup yang berada dibawahnya. Sel-sel epitel tersebut sebelumnya adalah sel yang hidup, namun lama kelamaan sel tersebut kurang memperoleh nutrisi dari pembuluh darah yang berada pada jaringan ikat karena letaknya yang jauh (berada pada permukaan terluar), sehingga sel-sel tersebut mati dan menjadi lapisan keratin. . Sel- sel keratin tidak hidup dikarenakan sel tersebut letaknya jauh dari jaringan ikat sehingga tidak memperoleh makan. Fungsi keratin pada lapisan superficial, yaitu menahan gesekandan tarikan,  mencegah penguapan, mencegah masuknya air, dan mencegah masuknya organisme (Adnan, 2008).
Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan yang dibentuk oleh sel-sel terkhususkan dalam menghasilkan suatu sekret cair yang komposisinya berbeda dengan komposisi darah dan cairan intra sel. Proses ini disertai dengan sintesis makromolekul intra sel. Senyawa-senyawa tersebut biasanya disimpan dalam bentuk butir-butir kecil yang disebut granula sekretori. Kelenjar dibentuk dari jaringan epitel. Sel-sel epitel berproliferasi dan menembus ke dalam jaringan penyambung atau jaringan ikat. Mereka dapat mempertahankan hubungannya atau tidak. Bila hubungan tidak dipertahankan, terbentuk kelenjar endokrin. Bila hubungannya dipertahankan, maka terbentuk kelenjar eksokrin. Sel-sel kelenjar ini dapat tersusun dalam bentuk tali atau folikel. Lumen folikel mengumpulkan sejumlah besar sekresi. Kelenjar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu yang tidak memiliki saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin langsung memasuki system peredarandarah. Senyawa yang dihasilkan disebuthormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar paratiroid, dan kelenjar tiroid. Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang sekresinya melalui saluran khusus. menghasilkan: garam, minyak, enzim, dll. Kelenjar ini berfungsi membantu metebolisme dan komunikasi. Contoh kelenjar eksokrin yang membantu metabolisme adalah kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan pancreas. Contoh kelenjar eksokrin  yang berperan dalam komunikasi adalah feromon(Subowo, 1992).
Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, maka kelenjar eksokrin dapat digolongkan ke dalam Kelenjar uniseluler dan Kelenjar multiseluler. Berdasarkan letak kelenjarnya terhadap epitel permukaan, maka jenis Kelenjar multiseluler ini dibedakan menjadi Kelenjar multiseluler dan Kelenjar ekstraepitelial. Dengan memperhatikan bentuk pars secretoria dan ductus excretorius dalam tubuh dikenal berbagai jenis kelenjar
yaitu : Kelenjar tubuler sederhana (simple tubular gland) a. Kelenjar tubuler lurus (kelenjar usus besar) b. Kelenjar tubuler bergelung (glandula subdorifera) c. Kelenjar tubuler bercabang (glandula uterina), 2) Kelenjar tubuloalveoler sederhana (simple tubuloalveoler gland), 3) Kelenjar alveolar sederhana (simple alveolar gland), 4) Kelenjar tubuler kompleks (compound tubular gland), Berdasarkan jumlah lapisan sel epitel pars secretorianya dapat dibedakan menjadi kelenjar monoptyche, yang terdiri atas satu lapis sel (misalnya kelenjar keringat) dan kelenjar polyptyche, yang terdiri atas beberapa lapis sel (misalnya glandula sebacea).

Berdasarkan sifat sekretnya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi kelenjar sitogen dan kelenjar nonsitogen. kelenjar nonsitogen ini dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu : 1) Kelenjar mukosa, 2) Kelenjar serosa dan 3) Kelenjar campuran. Berdasarkan cara sekresinya, dikenal tiga macam kelenjar yaitu 1) Kelenjar merokrin, 2) Kelenjar apokrin dan 3) Kelenjar holokrin.

Tidak semua kelenjar endokrin disusun dalam kesatuan kelenjar khusus, melainkan tersebar dalam suatu organ (testis, ovarium, dan selaput lendir usus). Sebagian kelenjar endokrin membentuk suatu kesatuan yang dibungkus oleh jaringan pengikat (hypophisis cerebri).Ada bentuk khusus dari kelenjar endokrin yang merupakan campuran kelenjar endokrin-eksokrin. Jenis kelenjar ini terdapat pada pancreas dimana kelenjar endokrin sebagai pulau-pulau diantara kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin sebagai insula langerhans
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan luar ataupun permukaan dalam tubuh, tersusun atas sel-sel yang tersusun rapat dan sel epitel memiliki berberapa macam bentuk, yakni: pipih, kubus, dan silindris.
2.      Pada kulit terdapat epitel berlapis banyak menanduk yang tersusun oleh sel epidermis berbentuk pipih dan keratin.
3.      Epitel memiliki struktur sesuai dengan fungsinya
4.      Jaringan epitel berfungsi sebagai perlindungan (proteksi), melapisi atau membatasi tubuh, adsorpsi, dan fungsi sensoris.
5.      Jaringan epitel transisional, disebut transisional karena dapat berubah bentuknya.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar