LAPORAN
PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
I.
Judul :
Jaringan Ikat
II.
Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah :
- Mengetahui letak jaringan tersebut pada organ
- Mengetahui ciri jaringan yang nampak pada setiap organ
Untuk Hasil Pengamatan dan daftar pustaka
bisa diminta, via email robbinyamashita@gmail.com.
Pembahasan
Pada Prakatikum kali ini praktikan mengamati 6
preparat berbeda, yakni Tulang keras, Tulang rawan, Tulang Hialin Kartilago ,Jaringan
adiposa, Jaringan padat ikat beraturan, dan jaringan retikuler.
Jaringan ikat
berfungsi sebagai pengikat, penyokong, serta penghubung satu jaringan dengan
jaringan yang lainnya. Jaringan ikat tidak terdapat pada permukaan luar tubuh.
Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah, kecuali pada tulang rawan.
Berbeda dengan sel epitel, populasi sel-sel jaringan ikat lebih jarang dan
menyebar di dalam matriks. Pada umumnya, matriks terdiri atas jaringan-jaringan
serabut yang melekat dalam bahan dasar berupa cairan, gel, atau solid. Matriks pada jaringan
ikat memiliki jalinan yang bergantung pada serabut yang dimilikinya. Berikut
ini beberapa serabut yang menyusun jaringan ikat, yaitu serabut
kolagen, serabut elastin , dan serabut retikuler . Serabut kolagen
memiliki daya regang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah. Serabut
kolagen terbuat dari protein kolagen. Serabut elastin memiliki elastisitas
tinggi. Namun, serabut elastin daya elastisitasnya akan semakin berkurang
seiring dengan pertambahan usia seseorang. Serabut retikuler mirip dengan
serabut kolagen hanya ukuran serabutnya lebih pendek dibandingkan dengan
serabut kolagen. Jaringan
ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar
, jaringan lemak , jaringan ikat padat , jaringan tulang
rawan , jaringan tulang , dan jaringan ikat darah Beberapa
jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut. Fibroblast, berfungsi
mensintesis dan mengekskresikan protein. Mekrofag, berfungsi dalam pinatosis
dan fagositosis. Sel tiang (sel mast), berfungsi menghasilkan substansi heparin
dan histamin. Sel lemak, berfungsi menyimpan lemak. Sel darah putih, berfungsi
melawan patogen penyebab penyakit.(Campbell, et al , 2006: 417)
Berdasarkan hasil pengamatan jaringan ikat pada (hardbone)
Tulang keras, terlihat beberapa struktur melingkar yang merupakan system
haverst. Sistem havers terdiri dari lakuna yang mengandung sel-sel tulang
(osteosit), lamella (ruang antar lakuna) dan canal havers yang berisi pembuluh
darah dan system syaraf. Sel. Antara osteosit
yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast
mengandung kalsium fosfat. Endapan garam mineral menyusun dan melingkari bagian
pusat tulang membentuk lamela.Pada batas lamela terdapat lakuna. Bagian tengah
sistem Havers terdapat saluran Havers. Di antara dua saluran Havers dihubungkan
oleh saluran Volkman.Di sekeliling sistem Havers terdapat lamela.Pada lamela
terdapat osteosit yang menempati lakuna.Fungsi dari jaringan ini adalah sebagai unsur
utama dari kerangka dewasa, melindungi organ-organ vital, sebagai alat gerak
dan mengandung sumsum tulang sebagi tempat terbentuknya sel darah merah.
Berdaasarkan fungsinya, maka jaringan ini terletak hampir diseluruh bagian
tubuh. Pada pengamatan jaringan ikat cartilage of elastin, sel
tulang rawan terletak dalam suatu rongga
dan bagian luarn yang diselubungi oleh Fibrosa. Terlihat komponen-komponen
penyusunnya yang terdiri dari kondrosit, kondroblast, perikondrium dan substansi dasar. Terdapat
pula serabut elastin yang susunannya jarang. Adanya serabut elastin menyebabkan
jaringan ikat ini bersifat fleksibel sehingga dapat berfungsi untuk melapisi
membran yang secara periodik harus diregangkan.sel kondroblas membelah menjadi
kondrosit(sel tidak membelah lagi)yang paling dasar dilindungi oleh
perikondrium yang berfungsi pertumbuhan tulang rawan elastik. Jaringan ini
terdapat pada auricula telinga, dinding meatus auditiva eksterna, tuba
auditiva, epiglotis, dan katilago cuneiform pada laring. Pada pengamatan
jaringan ikat cartilage of hialin, terlihat komponen-komponen penyusunnya,
yaitu perikondrium, kondroblast, daerah
kondrogenik dan substansi dasar. Terlihat pula serabut elastin yang banyak dan
tersusun rapat. Fungsi dari jaringan ini adalah sebagai kerangka sementara pada
embrio sebelum menjadi tulang, pada dewasa sebagai pelapis sendi agar dapat
digerakkan, dinding jalan nafas agar lebih besar dan pertumbuhan memanjang
tulang. Jaringan ini terletak di hidung, laring, trakhea, bronki dan ujung
ventral iga. Pada pengamatan jaringan padat ikat beraturan , terlihat bahwa
tersusun dari serabut dengan jumlah banyak yang tersusun rapat dan teratur,
sedangkan jumlah sel dan substansi dasarnya sedikit. Jaringan ikat ini merupakan
jaringan ikat padat teratur karena susunan serabut kolagennya teratur menurut
suatu pola tertentu, yaitu dengan orientasi linear sehingga jaringan ini
memiliki sifat tahan tekanan, tarikan, fleksibel dan elastik. Berdasarkan
sifatnya ini, jaringan ikat tendon berfungsi untuk menahan kekuatan traksi dan
proteksi. Jaringan ini terdapat pada tendon yang melekatkan otot rangka pada
tulang. Pada pengamatan jaringan ikat Reticuler Conective Tissue, terlihat
komponen-komponen penyusunnya, yaitu serabut kolagen, substansi dasar dan juga
sel fibroblast yang berbentuk lonjong dengan inti hitam berbentuk oval. Pada
jaringan ini, jumlah selnya lebih banyak dibandingkan serabutnya sehingga
banyak dihasilkan substansi dasar. Jaringan ikat ini mengisi ruang antar serat
dan selubung otot, menunjang jaringan epitel, dan membentuk lapisan yang
menyelubungi pembuluh darah dan pembuluh limfe. Pada pengamatan Jaringan
adipos, terlihat 2 jenis penyusunya yakni unilekuler dan multilekuler.
Unilekuler(lamak putih) yakni 1 unit lemak berbentuk poligon,dinding selnya
tipis dan besar. Sedangkan Multilekuler(lemak coklat) banyak unit lemak
berbentuk poligon,dinding selnya tipis dan kecil-kecil. Jaringan lemak
ditemukan di seluruh bagian tubuh yaitu bawah lapisan kulit, di sekitar ginjal,
dan bantalan di sekitar persendian, dan sumsum tulang. Jaringan adiposa
berfungsi untuk tempat penyimpanan lemak, penyimpanan makanan makanan, sebbagi
bantalan untuk proteksi, dan isolasiterhadap hilangnya panas.
Pembentukan tulang atau osifikasi bermula sejak umur
embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Awalnya sel-sel mesenkim
memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh
darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan
membentuk kondroblas. Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bagian
tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi
osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta,
perichondrium berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada
bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi
primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan
pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian
terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada
sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk
dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur)
bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah
rongga untuk sumsum tulang. Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki
daerah epiphise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang
spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise
yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara
epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise. Selama pertumbuhan,
sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur
dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal
cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan
diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh
osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan
osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah
permukaan.
Jaringan
ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar
, jaringan lemak , jaringan ikat padat , jaringan tulang
rawan , jaringan tulang , dan jaringan ikat darah
(Campbell, et al , 2006: 417) Jaringan Ikat Longgar, Jaringan ikat
longgar merupakan jaringan ikat yang paling banyak tersebar dalam tubuh hewan
vertebrata. Jaringan ini mengikat jaringan epitel dengan jaringan di bawahnya
dan menjaga organ-organ pada tempatnya. Selain itu, jaringan berfungsi juga
sebagai tempat penyimpanan air, glukosa, dan garam-garam untuk sementara waktu.
Jaringan Lemak, Jaringan ini tersusun atas sel-sel lemak. Setiap sel lemak
berisi tetes lemak (fat droplet). Jaringan lemak banyak ditemukan di bagian
bawah lapisan kulit. Jaringan ini berfungsi sebagai makanan cadangan dan
mencegah kehilangan panas berlebih dari tubuh.Jaringan Ikat Padat, Penyusun
utama jaringan ikat padat adalah serabut kolagen. Oleh karena itu, sifat
jaringan ini fleksibel dan tidak elastik. Berdasarkan struktur serabutnya,
jaringan ikat padat dapat di-kelompokkan menjadi jaringan ikat padat teratur
dan jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur
menghubungkan antara otot dan tulang (tendon), serta menghubungkan tulang
dengan tulang (ligamen). Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur
terdapat di kulit.Jaringan Tulang Rawan, Jaringan tulang rawan merupakan bentuk
khusus dari jaringan ikat padat. Jaringan tulang rawan memiliki matriks yang
elastis dan tebal dengan sel-sel tulang rawan (kondrosit) terletak dalam
kantung-kantung (lakuna) di dalam matriks. Kelenturan dan kekuatan jaringan
tulang rawan diperoleh dari gabungan antara serabut kolagen dan matriksnya yang
bercampur dengan kondrin (sejenis protein). Berdasarkan susunan
serabutnya, jaringan tulang rawan dapat digolongkan sebagai berikut.1) Tulang
rawan hialin, serabutnya tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat.
Contohnya, ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada. 2) Tulang
rawan elastik, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang rawan hialin.
Namun, anyaman serabutnya tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Contohnya,
cuping telinga, laring, dan epiglotis. 3) Tulang rawan fibrosa, matriksnya
disusun oleh serabut kolagen yang kasar dan tidak beraturan. Contohnya, di
cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang
kemaluan).Jaringan Tulang, Tulang termasuk jaringan ikat yang terdiri atas sel
tulang ( osteosit ). Matriks intraseluler dari osteosit mengalami mineralisasi
sehingga permukaannya sangat keras. Substansi mineral tersebut disimpan dalam
suatu lapisan tipis yang disebut lamela. Beberapa lamela mengelilingi suatu
saluran berisi pembuluh darah yang disebut saluran Havers . Keseluruhan
lamela dan saluran Havers membentuk sistem Havers . Struktur jaringan
tulang yang keras sesuai dengan fungsi sebagai pemberi bentuk tubuh, penyusun rangka
tubuh, dan pelindung alat-alat vital tubuh. Jaringan Darah, Jaringan darah
merupakan jaringan ikat yang sangat khusus. Jaringan darah terdiri atas tiga
komponen, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel
darah putih), dan trombosit (keping darah). Jaringan ini berfungsi
sebagai alat transportasi yang menopang kelangsungan hidup manusia. Selain
darah, tubuh juga mempunyai jaringan yang mirip jaringan darah, yaitu peredaran
limfatik. Peredaran limfatik, memiliki komponen seluler berupa limfosit dan granulosit.
Jaringan ini berfungsi untuk transpor lemak dan protein dari satu jaringan ke
jaringan yang lain.
Kesimpulan
- Jaringan ikat dibangun oleh 2 komponen, yaitu serabut dan substansi dasar.
- Jaringan ikat memiliki fungsi, diantaranya menyokong, mengikat antar jaringan, memperbaiki, menyimpan dan mentransport
- Jaringan ikat padat mengandung banyak serabut dan sedikit sel, sedangkan jaringan ikat kendur mengandung lebih banyak sel dan sedikit serabut.
- Jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar , jaringan lemak , jaringan ikat padat , jaringan tulang rawan , jaringan tulang , dan jaringan ikat darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar