Nama : Robbin Yama Shita
NPM : 1113024060
Kelompok : 1 (satu)
PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
Judul : Jaringan saraf dan sistem pernafasan
Tujuan : Mengetahui ciri yang tampak pada organ
Untuk Hasil Pengamatan dan
daftar pustaka bisa diminta, via email robbinyamashita@gmail.com.
Pembahasan
Sistem syaraf terdiri atas system syaraf pusat dan
system syaraf perifer. Sytem syaraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. System syaraf perifer terdiri dari kumpulan syaraf dan ganglia yang
tersebar di seluruh tubuh.(penuntun praktikum,2013). Jaringab syaraf memiliki
ciri ciri : jaringan saraf mengintegresiakn dan mengkoordinasikan fungsi-fungsi
jaringan lain dalam tubuh. Jaringan syaraf terdiri atas macam-macam jenis sel
neoron dan sel glla yang berasal dari neuroepitel embrional. . (Gerrit Bevelander, J.
Ramaley, 1988)
Pada praktikum ini dilakukan
pengamatan mengenai jaringan saraf dan sistem pernafasan.
Pada Preparat Pertama yakni preparat spinal cord (Medula spinalis) saat
pengamatan terlihat subtansi kelabu dan subtansi putih, serta kanalis
sentralis. Menurut referensi subtansi
alba(putih) terdiri atas serat bermielin,pemantulan cahaya oleh mielin inilah
yang menyebabkan daerah ini berwarana putih,selain itu ada neuroglia dan
pembuluh darah, sedangkan pada subtansi
kelabu(grisea) terlihat badan neoron, dendrit dan akson.(Inderbir
Singh,1987). Bagian bagian Medula Spinalis yakni kanalis sentralis(suatu lubang
kecil di tengah medula spinalis dibatasi oleh sel ependim) ,menings. (Gerrit Bevelander, J.
Ramaley, 1988) adan spinal cord terdiri dari kornu
medula spinalis yaitu ada tiga kornu anterior( berisi badan sel neuon
motorik), kornu posterior (berisi badan sel neuron sensoris), dan kornu
intermedia( berisi badan sel neuron otonom).(Kurt.223).Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah transmisi
pemasukan rangsangan antara periferi
dan otak. Fungsi lain sumsum tulang belakang adalah
mengontrol gerakan refleks, termasuk gerakan reflek pada mata, hidung, dan
lain-lain. Pada Pengamatan Serebellum dilapisi terdapat sustansi putih dan substansi kelabu. Pada
substansi kelabu terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan granular,lapisan sel
purkenji,dan lapisan
molekular. Terdapat sel glia yang menghasilkan mielin dengan letak tersebar dan
komposisinya berbeda-beda. Mielin berfungsi untuk mempercepat kelenjar syaraf.
Sedangkan pada lapisan purkenji terdapat badan sel. Namun namun letak syaraf terletak pada lapisan molekularnya. Hal
ini sesuai dengam referensi korteks serebelli terdiri lapisan granular,lapisan sel
purkenji,dan lapisan molecular.mengandung
lapis dalam substansia grissea, lapis intermedia subtansi alba dan lapis luar
subtansi grissea. (Gerrit Bevelander, J. Ramaley, 1988) Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak,
diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan,
koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan
serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari. Pada pengamatan preparat Serebrum terlihat 3 lapisan molekular, piramid terlihat. Sedangkan sel neuroglia tidak
terlihat. Sel yang berwarna ungu yang merupakan sel piramid Sel memiliki
cabang,namun pada perbesaran 1000 tidak terlihat. Neuron piramida paling banyak
ditemukan di cereboli korteks
untuk mengkoordinasikan aktifitas
otak diseluruh tubuh. Hal ini sesuai dengan teori yang ada pada cerebrum
terdapat sel-sel pyramid dan sel stellata diantara sel-sel pyramid. Substansia grisea terletak di bagian korteks dan tersusun atas
lapisan-lapisan berikut ini dari korteks ke medulla: lapisan molecular (terdiri dari sedikit
sel-sel granuler)lapisan sel-sel pyramid (mengalami perubahan ukuran dan makin
membesar menuju medulla)lapisan
multiformis (terdiri atas neuron dengan berbagai bentuk)Bagian medulla
merupakan substansia alba yang berisi serabut-serabut saraf.( Junqueira LC dan Carneiro J. 1980). Otak besar terletak di bagian paling depan dengan
struktur yang menonjol yang disebut dengan serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan.
Bagian kiri mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian
kanan mengatur dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar
berfungsi sebagai pusat berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak
besar juga mengendalikan semua kegiatan yang didasari Otak besar ini terdiri
atas dua lapisan berikut.(1) Korteks(2) Lapisan Dalam Pada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang
disusun dari bahan putih.Pada pengamatan Rongga Hidung terlihat Lamina proparia ,Hialin,, Silia, jenis epitelnya adalah Epitel berlapis semu. Menurut teori sepertiga bagian
atas mukosa hidung berfungsi olfaktoris dan sisanya respiratoris. Bagian
respiratori dilapisi epitel bertingkat silindris bersilia, dengan sel goblet.
Dibawah lamina basal terdapat banyak kelenjar serosa dan mukosa yang bermuara
pada permukaan epitel. Dibawah membran basal terdapat lamina proparia yang
disebuk sel-sel limfosit. Banyaknya pembuluh darah dalam jaringan kavernosa
menghangatkan atau memanaskan udara yang dihirup. Sekret kelenjar menjaga agar
permukaan tetap basah. Lapisan mukosa melekat pada periostum. Kedua lapisan
bersama ini disebut muko-periostum( Bajpai.169).Pada pengamatan
Trakea jenis epitelnya epitel silindris banyak semu, lamina proparia dan terdapat jaringan ikat yang serabutnya elastis dan
kemudian otot polos. Bersasarkan teori epitel trakea, khas berupa adanya tulang rawan hialin
yang berbentuk tapal kuda ("c-shaped"). Lapisan-lapisan pada trakea meliputi lapisan
mukosa, lapisan submukosa dan lapisan
tulang rawan trakeal dan lapisan adventitia.
Lapisan mukosa meliputi lapisan sel-sel epitel respirasi dan lamina
propria. Lamina proprianya banyak
mengandung jaringan ikat longgar dengan banyak serabut elastik, yang selanjutnya membentuk membran elastik
yang menghubungkan lapisan mukosa dan submukosa. Mukosanya terdiri dari
suatu epitel berlapis semu bersilia dengan sejumlah besar sel-sel piala yang
dibatasi oleh membran dasar yang mencolok, yang merupakan bagian dari lamina
propria, yang terutama terdiri dari jaringan retikuler atau areoler yang
mengandung banyak serat elastis. Di
pinggiran luar lamina propria, serat-serat elastis kasar tersusun secara
membujur untuk membentuk suatu membran yang relatif kompak (padat). Pada submukosa
terdapat kelenjar muko-serous yang mensekresikan sekretnya menuju sel-sel
epitel. Tulang rawan pada trakea berbentuk huruf C yang terdiri dari tulang
rawan hialin. Ujung-ujung dorsal dari
huruf C dihubungkan oleh otot polos dan ligamentum fibroelastin. Ligamentum mencegah peregangan lumen
berlebihan, dan kontraksi otot polos
menyebabkan tulang rawan saling berdekatan. Hal ini digunakan untuk respon
batuk. Tulang rawan trakea dapat mengalami osifikasi dengan bertambahnya
umur.). Submukosanya, merupakan jaringan areolar yang mengandung sel-sel
lemak, pembuluh darah, dan bagian-bagian sekresi dari kelenjar-kelenjar ca mpuran, dengan beberapa unit memperlihatkan
bulan-sabit serosa yang mencolok(Hand out histologi respirasi.2008). Preparat terakhir
adalah paru-paru jenis epitelnya adalah Silindris selapis,bagian bagian yang terlihat yakni bronkus dan alveolus. Pada bronkus terlihat di bagian dalamnya terdapat
epitel silindris selapis,epitel bersilia, kemudian otot polos, dan plat tulang
rawan. Menurut referensi,
bronkus-bronkus intrapulmoner (di dalam paru-paru) terdapat suatu
lapisan otot polos yang sepenuhnya melingkari baik epitel maupun lamina propria
yang elastis dan mengandung serat. Histologi bronkus terdiri dari lapisan
mukosa, submukosa, dan lapisan adventitia.
Lapisan mukosa terdiri dari lapisan sel-sel epitel silindris berlapis
semu bersilia dengan lamina propria yang tipis (dengan banyak serabut elastin),
limfosit yang tersebar dan berkas otot polos yang silang menyilang tersusun
seperti spiral. Limfosit dapat berupa nodulus limfatikus terutama pada percabangan
bronkus. Lapisan submukosa terdiri dari
alveoli dari kelenjar mukosa dan seromukosa.
Pada lapisan adventitia terdapat tulang rawan berupa lempeng-lempeng
tulang rawan dan jaringan ikat longgar dengan serabut elastin. Saluran alveolaris dibatasi oleh lapisan epitel gepeng
yang sangat tipis. Dalam lamina propria
terdapat jala-jala sel-sel otot polos yang saling menjalin. Jaringan ikatnya berupa serabut elastin dan
kolagen. Serabut elastin memungkinkan
alveoli mengembang waktu inspirasi dan sebut kolagen berperan sebagai penyokong
yang mencegah peregangan berlebihan dan kerusakan kapiler-kapiler halus dan
septa alveoli yang tipis. Saluran
alveolaris bermuara pada atria (suatu ruang yang terdiri dari dua atau lebih
sakus alveolaris). Alveolus merupakan suatu kantung kecil yang terbuka pada
salah satu sisinya pada sakus
alveolaris. Pada kantung kecil ini O2
dan CO2 mengadakan pertukaran antara udara dan darah. Alveolus dibatasi oleh sel epitel gepeng yang
tipis dengan lamina propria yang berisi kapiler dan jaringan ikat elastin. .
(Hand out histologi respirasi. 2008) Struktur halus dinding alveoler ditunjukkan terdiri dari tiga jenis sel
dasar, yaitu: (1) sel yang paling besar jumlahnya dari dinding alveoler adalah
sel endotel dan kapiler, (2) sel epitel tipis yang memanjang, dan (3) sel
alveoler besar (sel tipe II).Sel epitel pada alveolus yaitu gepeng karna
sebagai pembatas ruang alveolus, sel ini khusus untuk pertukaran gas.(kurt.258)
Neuroglia adalah Susunan Syaraf
mengandung beberapa jenis sel
penyokong,(Inderbir)
- Singh,1987)macam-macam sel neuroglia antara nya adalah
- Sel ependim yaitu sel yang membatasi kanalis neuralis dan ventrikel otak
- Sel astrosit ada disekitar pembuluh darah dalam perenkim otak, ada dua macam astrosit yaitu astrosit fibrosa(dalam substansi alba), astrosit protoplasmatik( dalam substansi grissea)
- Glia penghasil mielin. Terdapat oligodendroglia yang menghasilkan mielin,juga sel schawan.
- Mikroglia merupakan sel yang berasal dari monosit sum-sum tulang yang membantu menyingkirkan unsur sistem saraf yang sudah lemah pada keadaan sehat dan sakit
- Sel satelit yang mengelilingi neuron dan mungkin secara fungsional memisahkan neuron-neuron.
- Perbedaan Subtansi kelabu/putih antara serebellum,serebrum dan medula spinalis adalah letak subtansi kelabu diluar dan subtansi putih didalam itu pada medula spinalis sedangkan letak subtansi kelabu didalam dan subtansi putih diluar itu pada serebellum,serebrum. Otak dan spinal cord mengandung substansi putih(substansi alba) yang secara relatif kaya akan akson,dendrit,glia dan mielin..dan substansi abu-abu(grissea) yang secara relatif kaya akan badan sel neuron dan glia. Kebanyakan substansi grissea di spinal cord dikelilingi oleh substansi alba.(Kurt.223).
Kesimpulan
- Spinal cord terdiri dari suatu lubang (kanalis sentralis) terdisri dari substansi putih dan substansi abu-abu
2. Cerebrum terdapat
3 lapisan molekular,
piramid dan sel neuroglia tidak terlihat
3.
Cerebellum terdapat sustansi putih dan substansi kelabu.
Pada substansi kelabu terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan granular,lapisan
purkenji,dan lapisan molekular.
4. Substansi putih (substansi alba) kaya akan akson, dendrit, glia dan myelin
sedangakan substansi abu-abu(grissea) kaya akan badan sel
neuron dan glia(secara relatif)
5.
Di rongga hidung, terdapat Hialin, Lamina proparia,
Silia, Epitel berlapis semu
dengan sel goblet.terdapat cilia
6.
Di trakea
terdiri dari (1) mukosa, (2)
submukosa, dan (3) suatu lapisan tulang rawan dan otot ,epitelnya silindirs banyak
semu,terdapat cilia
7. Di
dalam paru-paru terdapat bronkus dan
alveolus.
8.
Bronkus
intrapulmoner tersusun atas epitel torak bersilia, otot polos, kelenjar, dan
plat tulang rawan.
9. Alveolus
tersusun atas epitel selapis pipih dan jaringan ikat.
10. Neuroglia adalah Susunan Syaraf mengandung beberapa jenis sel penyokong diantaranya Sel ependim Sel astrosit, Glia,Mikroglia ,
dan Sel satelit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar