LAPORAN
PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
I.
Judul : Sistem Otot, Darah dan Peredaran darah
II.
Tujuan : 1. Mengetahui letak jaringan tersebut pada
organ
2. Mengetahui ciri jaringan yang tampak
pada setiap organ
Untuk Hasil Pengamatan dan daftar pustaka bisa diminta, via email robbinyamashita@gmail.com.
IV.
Pembahasan
Sistem pencernaan terdiri dari saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, farinks, esofagus,
lambung, dan usus. Organ tambahannya antara
lain lidah, gigi, kelenjar ludah, pankreas, hati, dan kantung empedu. Sistem pencernaan makanan terdiri dari
saluran makanan terdiri atas mulut, farings, esofagus, lambung, usus halus,
usus kasar, dan anus. (Tim penyusun Praktikum,2013) (Gerrit Bevelander, J. Ramaley, 1988) .(
Junqueira LC dan Carneiro J. 1980). (
Bajpai.169). (Subowo, 1992).
Praktikum ini dilakukan untuk pengamatan
mengenai sistem pencernaan, pada bagian lidah terdapat preparat yaitu papila faliata
, papila filiformis, papila foliata dan papila circumvalata. Kemudian mengamati
juga organ lambung mengenai fundus, pylorus dan sekum (caecum), pankreas,
jejenum, dan colon.
Pengamatan pertama , pada bagian lidah yakni
preparat papilla circumvalata, sebelumnya Lidah adalah massa otot lurik yang ditutupi oleh membran mukosa. 2/3 bagian
anteriornya terletak dalam mulut dan 1/3 bagian posteriornya terletak di
pharynx. Lidah dibagi menjadi belahan kiri dan kanan oleh septum fibrosum
mediana, mereka bertemu di lubang kecil, yaitu foramen caecum, disini terdapat
papilla yang lebih besar, yakni papilla circumvalata. Sementara papilla yang
kecil-kecil di depannya yakni papilla fungiformis & filiformis sehingga
membuat permukaan lidah kasar, karena terdapat titik pengecap. Pada
pengamatan papila circumavata tidak
ditemukan akan tetapi ditemukan papila Fungiformis. Menurut Refernsi papila sirkumvalata
berukuran sangat besar dengan permukaan yang luas, merupakan papila terbesar di
lidah serta memiliki lebih dari separuh kuncup kecap pada lidah manusia.
Tersebar di daerah V (pangkal lidah, menerima rangsang pahit) dan kuncup
pengecap terletak di sisi lateral. (Gerrit
Bevelander, J. Ramaley, 1988) Sedangkan
untuk papila Fungiformis yang ditemukan saat praktikum memiliki ciri seperti
jamur, biasanya letaknya di antara
papila filiformis, pada sisi lateral lidah.Jenis epitelnya pipih berlapis. Di
bagian permukaan terdapat lapisan yang warnanya lebih gelap, merupakan jaringan
epitel. Kemudian di bagian bawahnya terdapat jaringan ikat, serta pada bagian
yang paling dalam terlihat bentuk-bentuk seperti serabut yang merupakan otot
rangka. Pada bagian tepi atau pada lapisan jaringan epitel terdapat beberapa
taste budd. Papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah,
papila fungiformis dapat menerima rangsang rasa manis. (Gerrit Bevelander, J. Ramaley, 1988)
Pada pengamatan Kedua mengenai papila
filiformis, terlihat bahwa epitel papila ini
tidak memiliki taste bud, bentuknya konis (seperti kerucut). Fungsi parit di
papila filiformis untuk memperluas permukaan. Hal ini sesuai dengan referensi
bahwa papila filiformis sangat banyak terdapat pada permukaan lidah, papila
berbentuk seperti cula atau seperti konis, letaknya berada di antara jenis
papila yang lainnya. Pada permukaannya terdapat lapisan yang berwarna paling
gelap merupakan jaringan epitel yang susunannya sangat rapat. Kemudian di
bawahnya terdapat jaringan ikat, dan yang paling dalam merupakan jaringan otot
rangka. Tidak memiliki kuncup kecap dan memiliki banyak lapisan tanduk, yang
membuat permukaannya terlihat keabuan atau keputihan. Papila ini bersifat
mekanis dengan permukaan kasar yang mempermudah pergerakan makanan selama mengunyah. ( Junqueira LC
dan Carneiro J. 1980).
Pada pengamatan Ketiga mengenai papila foliata
terlihat bahwa berebntuk seperti daun, terdapat kuncup kecap, lekukan-lekukan yang dalam diantar tonjolan
disebut parit, permukaan yang tidak begitu luas, dan jenis epitelnya pipih selapis. Berdasarkan referensi papila foliata. papila foliata tersusun sebagai tonjolan
yang sangat padat di sepanjang pinggir lateral belakang lidah dan banyak mengandung kuncup pengecap (taste
bud). Papila foliata kurang berkembang pada manusia dan berkembang baik pada
kelinci.
Seperti pada pengamatan yang telah
dilakukan, pada permukaan atas papila terlihat adanya jaringan epitel. Jaringan
epitel tersebut merupakan jaringan epitel berlapis pipih, dimana pada daerh
tersebut tertaap kuncup-kuncup pengecap. Kemudian terdapat pua jaringan ikat
yang menyokong bentuk dari papila tersebut pada bagian bawah jaringan
epitelnya. Pada bagian yang terdalam terdapat bentukan yang khas dari serabut
otot. Namun, pada papila lidah ini jenis jaringan ototnya bukan merupakan otot
polos, melainkan otot rangka. Hal ini dikarenakan gerakan yang dilakukan oleh
lidah saat mencerna makanan merupakan gerakan sadar yang dikendalikan oleh
sistem saraf pusat.
Pada pengamatan Keempat mengenai pankreas
terlihat jaringan kubus berlapis, terdapat kelenjar eksokrin dan endokrin. Berdasarkan
refensi Pankreas
tersusun atas bagian eksokrin dan endokrin. Bagian endokrin terdiri atas pulau
Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri atas kelenjar asiner, maka disebut
bagian asini pankreas. Sel asiner pankreas merupakan sel serosa, dan memilki
sifat memsintesis protein. (Subowo, 1992). Pulau Langerhans pankreas merupakan bagian
pankreas yang bersifat sebagai kelenjar endokrin, sedangkan bagian asinar
bersifat sebagai kelenjar eksokrin. Sel β (beta) pulau Langerhans pankreas
berperan menghasilkan hormon insulin. Insulin
merupakan faktor hipoglikemik artinya sebagai faktor yang menyebabkan penurunan
kadar glukosa darah. Pada kondisi glukosa darah meningkat (misalnya saat setelah
makan yang lebih banyak mengandung unsur karbohidrat), maka akan merangsang
sekresi insulin dan mencegah sekresi glukagon. Insulin bekerja meningkatkan
afinitas molekul karier didalam membran sel dengan glukosa sehingga mempermudah
dan mempercepat masuknya glukosa ke dalam sel. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit
diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Selain
menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glucagons yang bekerja
antagonis dengan hormon insulin. (Dahlan,2012)
Pada pengamatan kelima jejenum terlihat epitel silindris berlapis,
terdapat silia, ada otot polos, berupa usus kosong. Menghasilkan mukosa dan
submukosa. Berdasarkan referensi Jenis Epitel silindris selapis Oleh vili Intestinalis dan
glandula dibagi 4 sel, yaitu ) Sel absorbtif, Sel piala/goblet sel, Sel argentafis,dan Sel paneth
Dindingnya Tunika mucosa untuk menuhi fungsi utama yaitu absorbsi makanan, maka perlu perluasan dari permukaan tunika mucosa. Perluasan tersebut dilaksanakan dalam beberapa tingkat. Lipatan-lipatan tunika mucosa sampai tunika submucosa, yang melingkar-lingkar yang disebut plica circularis atau valvula kerckingi (mirip lipatan). Lipatan ini merupakan bangunan yang tetap yang tidak berubah karena pembesaran usus. Lipatan tersebut dimulai 5cm distal dari pylorus yang makin membesar dan paling besar pada akhir duodenum dan awal jejunum dan makin merendah sampai pada pertengahan ileum menghilang. Dinding Tunika submucosa. Merupakan jaringan ikat padat yang banyak mengandung serabut elastis. Di dalamnya terdapat pula kelompok-kelompok sel lemak.. Tunika muscularis
Terdiri atas 2 lapisan serabut otot polos : Stratum circulare di sebelah dalam Stratum longitudinal di sebelah luar. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat plexus myentericus aurbach. Tunika serosa
Merupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan peritoneum visceral.(Anonim,2011) Di dalam usus ini, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung lendir dan berbagai macam enzim yang dapat memecah makanan menjadi lebih sederhana. Di dalam jejunum, makanan menjadi bubur yang lumat yang encer.(toha, 2012)
Dindingnya Tunika mucosa untuk menuhi fungsi utama yaitu absorbsi makanan, maka perlu perluasan dari permukaan tunika mucosa. Perluasan tersebut dilaksanakan dalam beberapa tingkat. Lipatan-lipatan tunika mucosa sampai tunika submucosa, yang melingkar-lingkar yang disebut plica circularis atau valvula kerckingi (mirip lipatan). Lipatan ini merupakan bangunan yang tetap yang tidak berubah karena pembesaran usus. Lipatan tersebut dimulai 5cm distal dari pylorus yang makin membesar dan paling besar pada akhir duodenum dan awal jejunum dan makin merendah sampai pada pertengahan ileum menghilang. Dinding Tunika submucosa. Merupakan jaringan ikat padat yang banyak mengandung serabut elastis. Di dalamnya terdapat pula kelompok-kelompok sel lemak.. Tunika muscularis
Terdiri atas 2 lapisan serabut otot polos : Stratum circulare di sebelah dalam Stratum longitudinal di sebelah luar. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat plexus myentericus aurbach. Tunika serosa
Merupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan peritoneum visceral.(Anonim,2011) Di dalam usus ini, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung lendir dan berbagai macam enzim yang dapat memecah makanan menjadi lebih sederhana. Di dalam jejunum, makanan menjadi bubur yang lumat yang encer.(toha, 2012)
Pada pengamatan keenam pada Colon terlihat jaringan
epitel berbentuk
silindris selapais dengan sel piala.terletak
antara usus buntu dan rektum.Berdasarkan referensi Intesinum
crassum/colon terbentang dari ileum sampai anus. Intestinum crassum terbagi
menjadi caecum, appendix, vermiformis, colon descendens, dan colon sigmoideum;
rectum dan canalis analis. Fungsi utama intestinum crassum adalah mengabsorbsi
air dan elektrolit dan menyimpan bahan yang tidak dicerna sampai dapat
dikeluarkan dari tubuh sebagai feces.Dalam usus ini ada bakteri E. Coli yang
membantu pembusukan makanan dan penbentukan vitamin D. (Johnson,Kurt
E.1994) Dindingnya
berstruktur 1. Tunica mucosa (Tidak mempunyai
villi intestinalis.Epitel berbentuk
silindris selpais dengan sel piala. Banyak ditemukan sel argentafin dan
kadang-kadang sel paneth. Lamina propria, hampir seluruhnya terisi oleh
jaringan limfoid dengan adanya pula nodulus Lymmphaticus yang tersusun
berderet-deret sekeliling lumen. Diantaranya terdapat crypta lieberkuhn. Lamina
muscularis mucosa, sangat tipis dan terdesak oleh jaringan limfoid dan
kadang-kadang terputus-putus. 2. Tunica
submucosa(Tebal, biasanya mengandung sel-sel lemak dan
infiltrasi limfosit yang merata. Di dalam jariangan tunica submucosa terdapat anyaman pembuluh darah dan saraf). 3. C. Tunic
muscularis(Walaupun tipis, tapi masih dapat dibedakan adanya lapisan dua lapisan). 4. .unica serosa(Tunica
serosanya mempunyai struktur yang tidak berbeda dengan yang terdapat pada
intestinum tenue. Kadang-kadang pada potongan melintang dapat diikuti pula
mesoappendix yang merupakan alat penggantung sebagai lanjutan peritoneum visceral). ( Junqueira LC
dan Carneiro J. 1980).
Pada Pengamatan
terakhir ceacum (usus buntu) terlihat Epitel silindris selapis dengan microfili
memperluas permukaan), ada kelenjar mukosa dan lamina Proparia. Berdasarkan
refensi Struktur
histologisnya tidak berbeda dengan colon yang lain. Tunica mucosa, tidak membentuk lipatan, plica atau
villa sehingga permukaan dalamnya halus. Adanya lekukan ke dalam oleh incisura
di luar menyebabkan di dalam terdapat bangunan sebagai lipatan yang diikuti
seluruh lapisan dinding, yang disebut plica semilunaris. Epitel
permukaan berbentuk silindris selapis dengan striated border yang tipis.
Diantara sel-sel epitel ini terdapat sel piala. Kelenjar-kelenjarnya lebih
panjang dari yang terdapat di usus halus, maka tunica mucosa lebih tebal.
Kelenjar-kelenjar tersebut tersusun teratur dan sangat rapat. Hampir seluruhnya
sel-sel kelenjar terdiri atas sel piala. Kadang-kadang terdapat sel argentafin.
Sedang sel paneth sangat jarang.Lamina propria, susunan jaringan pengikat seperti
pada intestinum tenue. Lebih banyak pula nodulus lymphaticus soliterius yang
kadang-kadang meluas ke tunica submucosa. Tunica
submucosa,(Tidak ada keistimewaan) ada Tunica
muscularis, Tunica
serosa. Seperti juga pada intestinum tenue maka colon yang
terdapat intraperitoneal akan dibungkus seluruhnya oleh tunica serosa dengan
mesotil. Pada beberapa tempat terdapat bangunan sebagai kantung kecil yang
berisi lerik yang disebut appendix epiepitionea. ( Junqueira LC
dan Carneiro J. 1980).
V. Kesimpulan
Kesimpulan
yang diperoleh mengenai sistem pencernaan, yaitu :
1.
Papila circumvala Tersebar di daerah V (pangkal lidah, menerima
rangsang pahit) dan kuncup pengecap terletak di sisi lateral sedangakan papila
fungiformis di biasanya letaknya di
antara papila filiformis, pada sisi lateral lidah.
2.
Papila
circumvalata berukuran sangat besar dengan permukaan yang luas, merupakan
papila terbesar di lidah serta memiliki lebih dari separuh kuncup kecap pada
lidah manusia. Tersebar di daerah V (pangkal lidah, menerima rangsang pahit)
dan kuncup pengecap terletak di sisi lateral. Papila fungiformis.
3.
Papila
fungiformis memiliki
ciri seperti jamur, biasanya
letaknya di antara papila filiformis,
pada sisi lateral lidah.Jenis epitelnya pipih berlapis.
Di bagian permukaan terdapat lapisan yang warnanya lebih gelap, merupakan
jaringan epitel. Kemudian di bagian bawahnya terdapat jaringan ikat, serta pada
bagian yang paling dalam terlihat bentuk-bentuk seperti serabut yang merupakan
otot rangka. Pada bagian tepi atau pada lapisan jaringan epitel terdapat
beberapa taste budd. Papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian
sisi lidah, papila fungiformis dapat menerima rangsang rasa manis
4.
Papila
Filiformis sangat banyak terdapat pada permukaan lidah, papila berbentuk
seperti cula atau seperti konis, letaknya berada di antara jenis papila yang
lainnya. Pada permukaannya terdapat lapisan yang berwarna paling gelap
merupakan jaringan epitel yang susunannya sangat rapat. Kemudian di bawahnya
terdapat jaringan ikat, dan yang paling dalam merupakan jaringan otot rangka. Tidak memiliki kuncup kecap dan memiliki
banyak lapisan tanduk, yang membuat permukaannya terlihat keabuan atau
keputihan. Papila ini bersifat mekanis dengan permukaan kasar yang mempermudah
pergerakan makanan selama mengunyah
5.
Papila
foliata tersusun sebagai tonjolan yang sangat padat di sepanjang pinggir
lateral belakang lidah dan banyak
mengandung kuncup pengecap (taste bud). Papila foliata kurang berkembang pada
manusia dan berkembang baik pada kelinci
6.
Pankreas tipe epitelnya kubus berlapis, terdapat kelenjar eksokrin dan
endokrin. Berdasarkan refensi Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan
endokrin. Bagian endokrin terdiri atas pulau Langerhans, dan bagian eksokrin
terdiri atas kelenjar asiner, maka disebut bagian asini pankreas. Sel asiner
pankreas merupakan sel serosa, dan memilki sifat memsintesis protein
7.
Jejenum terlihat epitel silindris berlapis, terdapat
silia, ada otot polos, berupa usus kosong. Menghasilkan mukosa dan submukosa. Di dalam jejunum, makanan
menjadi bubur yang lumat yang encer
8.
Colon tipe epitel berbentuk
silindris selapais dengan sel
piala .Intesinum
crassum/colon terbentang dari ileum sampai anus. Intestinum crassum
terbagi menjadi caecum, appendix, vermiformis, colon descendens, dan colon
sigmoideum; rectum dan canalis analis. Fungsi utama intestinum crassum adalah
mengabsorbsi air dan elektrolit dan menyimpan bahan yang tidak dicerna sampai
dapat dikeluarkan dari tubuh sebagai feces
9.
Ceacum (usus buntu) tipe Epitel silindris selapis dengan microfili memperluas permukaan), ada
kelenjar mukosa dan lamina Proparia. mikrovili untuk memperluas permukaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar