LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
I.
Judul : Jaringan Epitel
II.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengamati berbagai jenis jaringan epitel dan fungsinya
Untuk
Hasil Pengamatan dan daftar pustaka bisa diminta, via email
robbinyamashita@gmail.com.
Pembahasan
Pada Prakatikum kali ini praktikan mengamati
7 preparat berbeda,yakni epitel di ginjal yang merupakan epitel
kubus selapis, yang selnjutnya terletak
di trakea. Epitel ini bentuknya berlapis banyak semu ,pengamatan epitel ke tiga
yang letaknya di usus yang
berbentuk silindris selapis, Preparat
yang keempat Jaringan epitel yang letaknya di ureter, Preparat yang kelima
yaitu squamosom simlex atau berbentuk pipih selapis, Preparat yang keenam yaitu kubus simplex yang berarti berbentuk
kubus selapis. Preparat yang terakhir yaitu epitel yang terletak pada esofagus.
Jaringan epitel terdiri atas lapisan sel-sel
yang berhimpitan, dengan substansi ekstrasel dalam jumlah yang sangat sedikit.
Sel-sel ini saling melekat erat dan membentuk lembaran-lembaran sel yang
menutupi permukaan tubuh dan membatasi rongga-rongga tubuh. Jaringan epitel
dibagi dalam 2 kelompok utama berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu epitel
pelapis dan epitel kelenjar. Jaringan epitel
terdapat sebagai penutup permukaan tubuh, ataumembatasi rongga-rongga di dalam
tubuh. Permukaan yang bebas berbatasandengan udara atau cairan, sedangkan
permukaan yang lain bertumpu pada membran basalis dan menghubungkannya dengan
jaringan ikat vaskuler di bawahnya (Delmann & Brown.1989).
Preparat yang pertama yaitu epitel di ginjal yang
merupakan epitel kubus selapis. Pada selnya
terdapat sitoplasma yang jernih dan intinya bulat di tengah. Susunan
epitel ini yaitu rapat dan berbentuk kubus. Letaknnya selain pada ginjal yaitu
pada Kelenjar
air liur, retina mata, dinding ovarium, & saluran dalam nefron ginjal. Fungsi epitel ini yaitu Proteksi, absorpsi, dan sekresi (penghasil lendir
atau mucus).Preparat yang
kedua yaitu epitel yang letaknya di usus
yang berbentuk silindris selapis
dan susunannya rapat. Letaknnya selain pada usus yaitu Dinding dalam
lambung, usus, kantong empedu, rahim, saluran pernapasan bagian atas, &
saluran pencernaan.Fungsi dari epitel ini yaitu untuk penyerapan, Proteksi, sekresi,
difusi, dan absorpsi.Preparat yang
ketiga yaitu epitel yang terletak di trakea. Epitel ini bentuknya Epitelium silindris
berlapis semu dan susunannya rapat. Pada epitel ini
terdapat silia yang berfungsi menyaring kotoran kemudian jaringan epitel
menyalurkan udara. Preparat yang keempat Jaringan epitel yang letaknya di
ureter. Epitel ini menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih. Susunannya
rapat dan bentuknya transisional, yang berarti dapat berubah bentuk Pada saat volume urine sedikit maka
epitelnya berbentuk kubus, namun ketika volume urine meningkat epitelnya
menjadi berbentuk pipih. Bentuk yang dapat berubah ini sesuai dengan fungsinya
yakni untuk mengatur luasnya permukaan
pada saat volume urine sidikit ataupun banyak. Preparat yang kelima yaitu squamosom simlex atau berbentuk pipih
selapis. Letaknya di bisa Kapsula Bowman,
lapisan dalam darah & limfa, alveolus paru-paru, ruang jantung, selaput
bagian dalam telinga, dan sel ekskresi kecil dari sebagian besar kelenjar. Epitel ini susunannya rapat dan pada rongga mulut berfungsi sebagai
pelindung dan pelapis mukosa, Pelapis bagian dalam
rongga dan saluran, tempat difusi & infiltrasi zat.. Preparat yang keenam yaitu
kubus simplex yang berarti berbentuk kubus selapis ditemukan bahwa jaringan tersebut
tersusun atas sel yang berbentuk kubus, susunannya rapat, dan hanya terdiri
atas selapis sel. Epitel kubus simplex terdapat pada ginjal. Struktur dan
letaknya tersebut sesuai dengan fungsinya yakni untuk adsoprsi.Preparat yang terakhir yaitu epitel yang
terletak pada esofagus dan susunannya rapat. Epitel ini bentuknya
berlapis tidak menanduk karena tidak menngandung keratin (tanduk) yang fungsinya
untuk melindungi dari gesekan-gesekan, sementara epitel pada esofagus ini
fungsinya untuk mengeluarkan mukosa atau lendir. Struktur jaringan
epitel berkaitan dengan fungsinya (Adnan dkk,
2011).
Selain dari jaringan epitel diatas ada juga jaringan
epitel berlapis banyak pipih menanduk dan jaringan epitel kelenjar. Epitel
berlapis banyak pipih menanduk dijumpai pada kulit. Ditemukan beberapa lapisan sel kulit
mati ( keratin), yang disebut dengan epitel menanduk. Pada epitel berlapis banyak menanduk, sel-sel
epitel pipih yang berada pada permukaan paling luar akan mengalami transformasi menjadi lapisan
keratin yang kuat dan tidak hidup yang melekat
kuat pada sel-sel hidup yang berada dibawahnya. Sel-sel epitel tersebut
sebelumnya adalah sel yang hidup, namun lama kelamaan sel tersebut kurang
memperoleh nutrisi dari pembuluh darah yang berada pada jaringan ikat karena
letaknya yang jauh (berada pada permukaan terluar), sehingga sel-sel tersebut
mati dan menjadi lapisan keratin. . Sel- sel
keratin tidak hidup dikarenakan sel tersebut letaknya jauh dari jaringan ikat
sehingga tidak memperoleh makan. Fungsi keratin pada lapisan superficial, yaitu
menahan gesekandan tarikan, mencegah
penguapan, mencegah masuknya air, dan mencegah masuknya organisme (Adnan, 2008).
Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan
yang dibentuk oleh sel-sel terkhususkan dalam menghasilkan suatu sekret cair
yang komposisinya berbeda dengan komposisi darah dan cairan intra sel. Proses
ini disertai dengan sintesis makromolekul intra sel. Senyawa-senyawa tersebut
biasanya disimpan dalam bentuk butir-butir kecil yang disebut granula
sekretori. Kelenjar dibentuk dari jaringan epitel. Sel-sel epitel
berproliferasi dan menembus ke dalam jaringan penyambung atau jaringan ikat.
Mereka dapat mempertahankan hubungannya atau tidak. Bila hubungan tidak
dipertahankan, terbentuk kelenjar endokrin. Bila hubungannya dipertahankan,
maka terbentuk kelenjar eksokrin. Sel-sel kelenjar ini dapat tersusun dalam
bentuk tali atau folikel. Lumen folikel mengumpulkan sejumlah besar sekresi. Kelenjar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin merupakan
kelenjar buntu yang tidak memiliki saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin
langsung memasuki system peredarandarah. Senyawa yang dihasilkan
disebuthormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar timus, kelenjar
adrenal, kelenjar paratiroid, dan kelenjar tiroid. Kelenjar eksokrin
merupakan kelenjar yang sekresinya melalui saluran khusus. menghasilkan: garam,
minyak, enzim, dll. Kelenjar ini berfungsi membantu metebolisme dan
komunikasi. Contoh kelenjar eksokrin yang membantu metabolisme adalah kelenjar
ludah, kelenjar keringat, dan pancreas. Contoh kelenjar eksokrin yang
berperan dalam komunikasi adalah feromon(Subowo, 1992).
Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya,
maka kelenjar eksokrin
dapat digolongkan ke dalam Kelenjar uniseluler dan Kelenjar multiseluler.
Berdasarkan letak kelenjarnya terhadap epitel permukaan, maka jenis Kelenjar
multiseluler ini dibedakan menjadi Kelenjar multiseluler dan Kelenjar
ekstraepitelial. Dengan memperhatikan bentuk pars secretoria dan ductus
excretorius dalam tubuh dikenal berbagai jenis kelenjar
yaitu : Kelenjar tubuler sederhana (simple
tubular gland) a. Kelenjar tubuler lurus (kelenjar usus besar) b. Kelenjar
tubuler bergelung (glandula subdorifera) c. Kelenjar tubuler bercabang
(glandula uterina), 2) Kelenjar tubuloalveoler sederhana (simple tubuloalveoler
gland), 3) Kelenjar alveolar sederhana (simple alveolar gland), 4) Kelenjar
tubuler kompleks (compound tubular gland), Berdasarkan jumlah lapisan sel
epitel pars secretorianya dapat dibedakan menjadi kelenjar monoptyche, yang
terdiri atas satu lapis sel (misalnya kelenjar keringat) dan kelenjar
polyptyche, yang terdiri atas beberapa lapis sel (misalnya glandula sebacea).
Berdasarkan sifat
sekretnya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi kelenjar sitogen dan
kelenjar nonsitogen. kelenjar nonsitogen ini dapat dibagi lagi menjadi tiga
bagian yaitu : 1) Kelenjar mukosa, 2) Kelenjar serosa dan 3) Kelenjar campuran.
Berdasarkan cara sekresinya, dikenal tiga macam kelenjar yaitu 1) Kelenjar
merokrin, 2) Kelenjar apokrin dan 3) Kelenjar holokrin.
Tidak semua kelenjar endokrin disusun dalam kesatuan kelenjar khusus, melainkan tersebar dalam suatu organ (testis, ovarium, dan selaput lendir usus). Sebagian kelenjar endokrin membentuk suatu kesatuan yang dibungkus oleh jaringan pengikat (hypophisis cerebri).Ada bentuk khusus dari kelenjar endokrin yang merupakan campuran kelenjar endokrin-eksokrin. Jenis kelenjar ini terdapat pada pancreas dimana kelenjar endokrin sebagai pulau-pulau diantara kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin sebagai insula langerhans
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Jaringan epitel merupakan jaringan
yang melapisi permukaan luar ataupun permukaan dalam tubuh, tersusun atas
sel-sel yang tersusun rapat dan sel epitel memiliki berberapa macam bentuk,
yakni: pipih, kubus, dan silindris.
2. Pada kulit terdapat epitel berlapis
banyak menanduk yang tersusun oleh sel epidermis berbentuk pipih dan keratin.
3. Epitel memiliki struktur sesuai dengan fungsinya
4. Jaringan epitel berfungsi sebagai perlindungan (proteksi),
melapisi atau membatasi tubuh, adsorpsi, dan fungsi sensoris.
5. Jaringan epitel transisional, disebut
transisional karena dapat berubah bentuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar